kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.171.000   -3.000   -0,14%
  • USD/IDR 16.770   45,00   0,27%
  • IDX 8.041   -85,89   -1,06%
  • KOMPAS100 1.115   -15,24   -1,35%
  • LQ45 796   -13,08   -1,62%
  • ISSI 280   -3,76   -1,33%
  • IDX30 418   -6,67   -1,57%
  • IDXHIDIV20 480   -5,99   -1,23%
  • IDX80 122   -1,69   -1,37%
  • IDXV30 134   0,38   0,28%
  • IDXQ30 132   -1,76   -1,31%

Sejumlah Tantangan Ini Dapat Menekan Perolehan Laba Industri Fintech Lending


Kamis, 25 September 2025 / 20:31 WIB
Sejumlah Tantangan Ini Dapat Menekan Perolehan Laba Industri Fintech Lending
ILUSTRASI. AFPI menyampaikan sejumlah tantangan tengah menyelimuti fintech peer to peer (P2P) lending dapat menekan perolehan laba industri.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) menyampaikan sejumlah tantangan yang tengah menyelimuti fintech peer to peer (P2P) lending dapat menekan perolehan laba industri.

Ketua Umum AFPI Entjik Djafar mengatakan tantangan yang dihadapi tahun ini adalah meningkatnya fenomena gagal bayar dan tuduhan dari Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) mengenai kesepakatan bunga. 

"Hal itu sangat mempengaruhi investor dan lender," ungkapnya kepada Kontan, Kamis (25/9/2025).

Alhasil, apabila pendanaan yang disalurkan lewat fintech lending berkurang, dapat mempengaruhi penyaluran ke penerima dana (borrower). Dengan demikian, keuntungan yang didapatkan berpotensi berkurang.

Baca Juga: Laba Fintech Lending Melonjak Jadi Rp 1,34 Triliun per Juli 2025, Ini Kata Pengamat

Oleh karena itu, Entjik memprediksi meski ada potensi perolehan laba tahun ini bisa melampaui pencapaian pada 2024, tetapi nilainya tak akan terlampau begitu besar. 

"Walaupun dapat di atas 2024, kami prediksi kenaikannya tidak terlalu besar," katanya.

Sebagai informasi, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat laba industri fintech lending atau pinjaman daring (pindar) terus mengalami peningkatan sejak awal tahun ini hingga mencapai Rp 1,34 triliun per Juli 2025. Adapun pencapaian laba per Juli 2025 sudah mendekati pencapaian sepanjang 2024 yang tercatat mencapai Rp 1,65 triliun.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menyebut meningkatnya kinerja laba fintech lending pada tahun ini menunjukkan masih tingginya demand atau permintaan masyarakat, seiring dengan peningkatan transaksi digital. 

Baca Juga: OJK Telah Jatuhkan Sanksi untuk Akseleran Usai Memeriksa Masalah Gagal Bayar

Lebih lanjut, di tengah ketidakpastian dan tantangan ekonomi global, OJK mencermati adanya potensi risiko terkait kualitas kredit atau gagal bayar yang dapat berdampak pada laba industri. 

Selanjutnya: Pasar Tumbuh Signifikan, Menperin Ungkap Peluang Indonesia di Industri Halal Dunia

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Karier & Keuangan Besok Jumat 26 September 2025, Banyak Tantangan!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×