Reporter: Yoliawan H | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berupaya untuk menjaga rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) serta likuiditas di tahun 2018. Salah satu langkah yang dilakukan adalah dengan pendanaan melalui pasar modal.
Kali ini, BTN bekerja sama dengan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) untuk sekuritisasi aset kredit pemilikan rumah (KPR) dengan menerbitkan Efek Beragun Aset (EBA) berbentuk Surat Partisipasi (EBA-SP SMF-BTN04) senilai Rp 2 triliun.
Iman Nugroho Soeko, Direktur BTN menjelaskan, rencananya hasil sekuritisasi ini akan digunakan untuk mendukung pembiayaan perumahan. Selain itu, dana senilai Rp 2 triliun ini juga akan menjaga likuiditas bank dan rasio kecukupan modal.
“Kegunaan untuk menjaga CAR juga, untuk menjaga likuiditas juga. Bank harus menjaga posisi rasio untuk optimal,” jelas Iman saat ditemui di Bursa Efek Indonesia, Jumat (9/3).
Menurutnya, jumlah unit KPR yang disekuritisasi sebanyak 18.728 unit KPR atau senilai Rp 2 triliun. Iman menjelaskan lebih lanjut, Karena pertumbuhan kredit diperkirakan dapat tumbuh hingga 24% yoy, maka diperkirakan butuh dana tambahan sekitar Rp 2 triliun.
“CAR kita masih baik di sekitar 18,8%, rata-rata industri saja sekitar 23%. Jadi kita akan jaga agar lebih optimal, dengan sekuritisasi ini CAR akan naik menjadi 19%,” ungkap Iman.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News