Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. PT Bank China Construction Bank Indonesia Tbk (Bank CCB Indonesia) pada tahun ini akan gencar mengembangkan dua bisnis untuk meningkatkan kinerja. Dua bisnis ini adalah pembiayaan infrastruktur dan KPR.
Adri Triwitjahjo, Direktur Keuangan CCB Indonesia mengatakan pada 2017 ini ditargetkan kredit infrastruktur bisa berkontribusi sebesar 20% sampai 25% dari total kredit bank.
“Selain itu KPR kami akan tingkatkan pertumbuhannya sebesar 100% menjadi Rp 2 triliun pada 2017,” ujar Adri ketika ditemui usai paparan publik, Selasa (30/5).
Sebagai gambaran pada kuartal 1 2017, CCB Indonesia mencatat realisasi penyaluran kredit sebesar Rp 8,4 triliun atau naik 21,12% secara tahunan atau year on year (yoy).
Seiring dengan penyaluran kredit ini, NPL (rasio kredit bermasalah) bank berkode MCOR ini tefrcatat 1,85% atau turun 146bps secara yoy menajdi Rp 1,85 triilun.
Target ekspansi bisnis CCB Indonesia di infrastruktur dan KPR ini bukan tanpa sebab. Menurut Li Guo Fu , Direktur Utama CCB Indonesia ekspansi di dua bisnis ini mengikuti keahlian induk yaitu Bank CCB China.
“Di China jika orang ingin membeli KPR, maka mereka langsung terpikir Bank CCB,” ujar Li. Terkait bisnis KPR, bank akan menyasar KPR baik end user maupun developer.
Saat ini China Construction Bank Corporation (Bank CCB China) tercatat merupakan pemegang saham pengendali dengan kepemilikan sebesar 60% di CCB Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News