Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi
BUKU 4 lainnnya yaitu PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) juga masih optimistis marjin bunga bersih perseroan bakal dijaga di atas 5%. Presiden Direktur BCA Jahja Setiatmadja bilang bakal mendorong penyaluran kredit yang masih punya potensi baik
“Tahun lalu masih di atas 5%, bahkan mendekati 6%. NIM ini sebenarnya sulit diprediksi karena banyak faktornya, belum lagi tiap segmen kredit juga bunganya berbeda, ini akan tergantung sektor kredit apa yang Masih akan tinggi bunganya,” kata Jahja.
Segmen UMKM, dan ritel ia bilang tahun ini masih punya peluang mendongkrak NIM. Adapun segmen korporasi, dan kredit pemilikan rumah (KPR) disebutnya bakal stagnan.
Baca Juga: Perketat supervisi, OJK akan mereformasi aturan dan pengawasan industri asuransi
Adapun per kuartal III-2019 lalu sejatinya masih sangat besar yaitu 6,2%, meningkat 1 bps (yoy) dibandingkan kuartal III-2018 sebesar 6,1%.
Sementara nada pesimistis disampaikan oleh anggota BUKU 3. Presiden Direktur PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Hariyono Tjahrijadi bilang tahun ini akibat persaingan likuiditas marjin bunga bersih perseroan bakal dipastikan tergerus.