Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
Sayangnya PT BFI Finance Indonesia Tbk mengalami penurunan laba 1,80% menjadi Rp 690,17 miliar. Finance Director & Corporate Secretary BFI Finance Sudjono bilang berbagai faktor mempengaruhi kinerja laba.
Seperti perlambatan investasi, melesunya harga komoditas serta gelaran pilpres yang mengakibatkan para pelaku usaha mengambil sikap wait and see.
Kendati demikian, Sudjono menyatakan piutang pembiayaan neto tercatat sebesar Rp16,4 triliun. Adapun total aset senilai Rp 18,3 triliun di semester pertama 2019.
Dari piutang pembiayaan tersebut, komposisi pembiayaan BFI Finance masih didominasi oleh pembiayaan mobil sebesar 73%, kontribusi alat berat dan mesin sebesar 15%. Sedangkan pembiayaan motor sebesar 10%, sisanya berasal dari kontribusi pembiayaan properti dan syariah.
Baca Juga: APPI berharap sistem asset registry rampung bulan September 2019
Pada 2019 BFI Finance fokus pada peningkatan kualitas pelayanan dan produk pembiayaan yang menyeluruh. Upaya yang dilakukan dengan memperkuat eksistensi beragam produk barunya yaitu Unit Usaha Syariah (UUS), BFI Education dan BFI Leisure.
Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (AAPI) berharap pameran GIIAS 2019 menjadi momentum perbaikan penjualan mobil baru di semester II 2019. Ketua APPI Suwandi Wiratno menilai semua produsen mobil punya peluang untuk meningkatkan penjualan melalui acara tersebut.
“Produsen mobil melakukan promo kepada para nasabah sehingga daya beli masyarakat meningkat dibarengi kenaikan pembiayaan kendaraan multifinance yang kini mendominasi total pembiayaan industri,” pungkasnya.
Baca Juga: Bima Finance bantah memiliki bisnis fintech P2P lending
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News