kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semester I, laba bersih Danamon naik 38%


Selasa, 26 Juli 2016 / 18:09 WIB
Semester I, laba bersih Danamon naik 38%


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Bank Danamon Tbk mencatatkan kinerja cukup bagus pada semester 1 2016. Hal ini bisa dilihat dari laba bersih bank berkode BDMN ini yang naik 38% year on year (yoy) menjadi Rp 1,73 triliun.

Kenaikan laba bersih ditopang beban operasional yang turun sebesar 9% yoy, sedangkan pendapatan bunga bersih bank naik tipis 1% yoy.

Direktur Keungan Keuangan Bank Danamon Vera Eve Lim mengatakan, pertumbuhan laba yang cukup tinggi pada semester pertama tahun ini disebabkan biaya operasional yang turun lantaran terus melakukan efisiensi. Tercatat rasio biaya terhadap pendapatan Danamon sampai Juni 2016 terpangkas sebesar 620 bps menjadi 48,5%.

“Jadi kami berusaha membawa bank lebih efisien dengan melakukan otomasi beberapa pekerjaan di sejumlah cabang,” ujar Vera, Selasa (26/7).

Kenaikan laba juga disebabkan coverage ratio yang mengalami penurunan. Tercatat coverage ratio bank Danamon sampai Juni 2016 turun jadi 107,8% dari tahun sebelumnya 110,6%. Namun, rasio kredit bermasalah atau NPL mengalami kenaikan 40 bps secara yoy menjadi 3,3%. Sampai akhir tahun ini, Vera memprediksi NPL akan turun dibandingkan tahun lalu.

Selain itu menurut Vera, kenaikan laba juga seiring pendapatan jasa atau fee based income yang naik 11% yoy menjadi Rp 1,2 triliun. Kenaikan fee based ini didorong oleh kenaikan bisnis cash manajemen dan naiknya fee dari bisnis anak usaha Danamon,seperti Adira Asurance. Vera menambahkan faktor terakhir yang menyebakan kinerja Danamon tumbuh double digit adalah penurunan biaya dana atau cost of fund.

Dari sisi kredit, hingga Juni 2016, Bank Danamon masih mencatatkan penurunan penyaluran kredit sebesar 8% yoy menjadi Rp 124,92 triliun. Penurunan kredit ini salah satunya disebabkan karena kredit di mass market yang turun, seperti Danamon Simpan Pinjam (DSP) dan pembiyaaan dari Adira Finance.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×