kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.777   18,00   0,11%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Sesuaikan MKBD demi underwriter


Jumat, 18 Januari 2013 / 12:59 WIB
Sesuaikan MKBD demi underwriter
ILUSTRASI. Rekomendasih teknikal untuk hari ini (22/9)


Reporter: Dityasa H Forddanta |

JAKARTA. Modal kerja bersih disesuaikan (MKBD) mempengaruhi bisnis penjaminan emisi (underwriting)  sekuritas. Jika MKBD mini, jangan harap sekuritas bisa menjadi penjamin emisi tunggal atau minimal join lead underwriter. "Umumnya, klien lebih tertarik dengan sekuritas yang memiliki MKBD minimal
Rp 100 miliar," kata Jeffry Wikarsa, Presiden Direktur Woori Korindo Securities Indonesia (WKSI). Soalnya, MKBD bisa menjadi indikator keamanan bisnis tersebut.

Sekarang, MKBD Woori  baru Rp 48,5 miliar. Maklum, WKSI terhitung pendatang baru. Tapi saat ini manajemen berupaya membalik komposisi kepemilikan saham, sehingga induk WKSI, Woori Investment and Securities, memiliki komposisi saham lebih banyak. "Dengan begitu, kami lebih mudah meminta suntikan modal," terang Jeffry.

Johanes Soetikno, Direktur Utama Valbury Asia Securities, mengungkapkan hal senada. MKBD memiliki andil penting dalam kinerja sekuritas. Kendati demikian, ia tidak merasa pusing dengan jumlah MKBD  perusahaannya. "Kalian minta berapa, bisa saya bikin. Soalnya induk kami, Valbury Capital Limited itu kuat. Grup kami juga terdaftar di anggota bursa London. Di sana, MKBD minimalnya mencapai £ 100 juta," jelas Johanes.

Berdasarkan situs resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), MKBD Valbury berada di bawah Rp 100 miliar. Johanes mengangguk, MKBD perusahaannya sebesar itu. Tapi, pihaknya juga sudah mempersiapkan dana. "Kalau tidak begitu nanti akan ada dana idle, jadi ya, sesuai kebutuhan saja," imbuhnya.

Saat ini, manajemen sedang meminta suntikan MKBD demi menyambut beberapa penjaminan emisi yang akan digarap tahun ini. Rencananya, manajemen akan menaikkan MKBD di kisaran Rp 200 miliar hingga 300 miliar.

Trimegah Securities juga mulai kembali meningkatkan MKBD, setelah sempat menipis. Lihat saja, Desember tahun lalu, Trimegah hanya memiliki MKBD Rp 51,68 miliar.

Jumlahnya kembali naik menjadi Rp 148,53 miliar pada Januari 2013. "Saat itu, kami mendapat suntikan dana tapi sifatnya subordinasi," kata Karman Pamurahardjo, Direktur Trimegah. Ia menambahkan, suntikan seperti itu tidak jauh berbeda dengan pinjaman yang mewajibkan Trimegah  mengembalikan duit ke penyuntik modal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×