Reporter: Adrianus Octaviano, Selvi Mayasari | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Startup insurtech asal Indonesia Fuse mengumumkan telah menerbitkan lebih dari 5 juta polis di Vietnam. Adapun, platform ini baru hadir di negara Naga Biru itu tahun lalu.
Di Vietnam, Fuse hadir dengan menawarkan produk asuransi mikro melalui kanal e-commerce dengan harga yang menyasar ke semua kalangan. Baru-baru ini, Fuse mereplikasi model Business to Agent/ Broker to Customer atau B2A2C di negara Vietnam.
Founder dan Chief Executive Officer (CEO) Fuse, Andy Yeung bilang momentum di Vietnam positif seiring dengan dampak pandemi Covid-19 yang mulai menurun. Oleh karenanya, ia menggabungkan teknologi dengan untuk menciptakan bisnis yang mengerti kebutuhan asuransi di Vietnam.
“Ini bukan hanya tentang pertumbuhan bisnis, tetapi juga tentang bagaimana kami bisa membuat lebih banyak orang di Vietnam mendapatkan proteksi asuransi dengan mudah," ujar, dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (13/12).
Baca Juga: Kesiapan Perizinan Fintech Lending Baru Hampir Rampung, Moratorium Dicabut 2023?
Sementara itu, Head of Vietnam Fuse, Tran Diem Ngoc Quynh mengatakan, industri asuransi Vietnam punya potensi dan ruang yang luas untuk dieksplorasi. Pasalnya, penetrasi asuransi Vietnam masih sekitar 2,3% hingga 2,8%, tergolong rendah jika dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara lainnya.
Potensi ini juga tercermin dari data laporan e-Conomy SEA 2022 yang dipublikasikan oleh Google, Temasek dan Bain & Company. Pertumbuhan ekonomi digital Vietnam diproyeksikan akan cemerlang pada tahun 2025. Vietnam diprediksi mencapai GMV sebesar US$ 23 miliar di akhir tahun 2022 dan diprediksi mencapai US$ 49 miliar di tahun 2025.
Industri asuransi umum di Vietnam juga diprediksi akan tumbuh karena didukung oleh pemulihan ekonomi yang kuat, peningkatan frekuensi bencana alam, dan pertumbuhan asuransi wajib.
"Pasar asuransi non-jiwa sangat kompetitif di Vietnam. Kami berharap bisa membawa angin segar.," ungkap Tran Diem Ngoc Quynh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
