kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Simak strategi fintech P2P lending perluas pinjaman di luar pulau Jawa


Kamis, 14 Oktober 2021 / 08:00 WIB
Simak strategi fintech P2P lending perluas pinjaman di luar pulau Jawa


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto

"Umumnya, tenaga lapangan yang mengelola suatu desa, juga kita rekrut dari desa setempat. Merekrut muda-mudi desa mempermudah komunikasi Amartha dengan para mitra binaan karena adanya kesamaan budaya. Biasanya, >80% tenaga lapangan merupakan warga asli desa tersebut. Dengan strategi riset mendalam, serta perekrutan tenaga lapangan asli setempat, operasional bisnis Amartha di luar Jawa terbukti lebih efisien dan efektif," jelas Andi.

Baca Juga: Berumur 4 tahun, OVO terus perluas layanan keuangan

Andi mengatakan, sejak melakukan ekspansi ke Sumatera dan Sulawesi, Amartha tetap akan mengembangkan potensi dari kedua wilayah tersebut. Karena, masih ada beberapa kota yang belum terjangkau. Bahkan di pulau Jawa pun belum seluruhnya ter-cover. Seperti area Lumajang di Jawa Timur, atau Madura.

"Namun, sebagai fintech yang senantiasa berupaya untuk melebarkan dampak sosial bagi masyarakat pedesaan, tidak menutup kemungkinan adanya rencana untuk perluasan ke pulau lain di kawasan Indonesia tengah. Misalnya Kalimantan atau wilayah Nusa Tenggara. Semoga ini benar-benar bisa diwujudkan ya," katanya.

Ia menyebut, Amartha membuka peluang yang sebesar-besarnya untuk menjadi pendana institusi di Amartha, dan bersama-sama mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan melalui pengembangan UMKM.

"Kami melihat, kolaborasi dengan partner institusi berperan penting terhadap pertumbuhan bisnis Amartha. Jika dilihat dari besaran porsinya, sekitar 60% penyaluran dana berasal dari pendana institusi. Oleh sebab itu, kolaborasi dengan berbagai institusi akan lebih gencar lagi ke depannya," ujar Andi.

Andi memaparkan, pendana institusi yang baru saja bergabung dengan Amartha yaitu Bank Pembangunan Daerah Sulselbar. Bulan Oktober lalu, Bank Sulselbar menggelontorkan Rp 100 miliar melalui Amartha untuk mendongkrak potensi UMKM di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.

Di tahun 2021 ini, beberapa Bank Perkreditan Rakyat dan Bank Pembangunan Daerah telah resmi berkolaborasi dengan Amartha untuk mengakselerasi pertumbuhan UMKM di daerah. Ada BPR Pujon Jaya Makmur dan BPR Nusumma di Jawa Timur, dan Bank Ganesha yang mengucurkan pendanaan sebesar 500 miliar rupiah di tahun 2020 lalu.

"Penyaluran pendanaan ke luar pulau Jawa lebih dominan, yakni sebesar 60% dari total penyaluran Amartha di tahun 2021. Secara umum, Amartha menargetkan penambahan jumlah poin (titik operasional baru) sebanyak 270 poin di tahun mendatang. Serta membina satu juta borrower hingga akhir tahun 2021 ini," kata Andi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×