kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.543.000   4.000   0,26%
  • USD/IDR 15.839   -99,00   -0,63%
  • IDX 7.462   -30,39   -0,41%
  • KOMPAS100 1.155   -4,60   -0,40%
  • LQ45 914   -6,43   -0,70%
  • ISSI 227   0,61   0,27%
  • IDX30 470   -4,56   -0,96%
  • IDXHIDIV20 567   -5,69   -0,99%
  • IDX80 132   -0,48   -0,36%
  • IDXV30 141   0,34   0,24%
  • IDXQ30 157   -1,24   -0,78%

Subsidi bunga KUR akan dipangkas


Rabu, 21 September 2016 / 06:10 WIB
Subsidi bunga KUR akan dipangkas


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Rencana pemerintah menurunkan anggaran subsidi bunga atas kredit usaha rakyat (KUR) menjadi sorotan bank penyalur kredit ini lantaran margin bakal berkurang.

Tahun ini, subsidi bunga KUR sebesar Rp 10,5 triliun. Nah, pada tahun depan subsidi bunga akan dipangkas menjadi Rp 9,5 triliun. Subsidi bunga itu adalah dana yang disediakan pemerintah bagi institusi penyalur KUR.

Lantaran mendapat subsidi, maka bank bersedia menyalurkan KUR dengan besaran bunga 9%, jauh di bawah kredit mikro pada umumnya . Pemangkasan subsidi bunga KUR, akan menyebabkan keuntungan bank berkurang.

Ujung-ujungnya akan memangkas margin bank. Belum lagi jika wacana bunga KUR yang saat ini sebesar 9% akan dipangkas menjadi 7% pada tahun 2017 jadi diwujudkan.

Asal tahu saja, dengan subsidi pemerintah tahun ini, Bank Rakyat Indonesia (BRI) mendapat margin 8%. Direktur Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah BRI Mohammad Irfan menjelaskan, dalam menyalurkan KUR, bank masih harus mengeluarkan premi asuransi kepada lembaga penjamin, seperti Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) dan Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) sebesar 1,5%.

Meski tak menyebut angka, Irfan menyebut margin KUR pasti akan berkurang bila subsidi bunga kredit ini dikurangi dan bunga KUR dipangkas. Sejauh ini, kontribusi pendapatan KUR bagi BRI memang belum besar.

"Pendapatan bunga bersih dari KUR lebih kecil dibandingkan kredit mikro komersial,” tutur Irfan kepada KONTAN, Senin (19/9).

Putrama Wahju Setiawan, Direktur Bank Negera Indonesia (BNI) menambahkan, dampak penurunan subsidi bunga terhadap margin kredit KUR, masih tergantung kondisi pasar. Juga tergantung biaya dana yang bisa ditekan perbankan.

“Murah tidaknya cost of fund yang tersedia, menjadi salah satu faktor yang berpengaruh,” tutur Wahju. Namun ada juga kabar bagus bagi masyarakat, karena akan ada program KUR super mikro. “Plafon KUR ritel juga akan dinaikkan dari maksimum Rp 500 juta menjadi Rp 2 miliar,” ujar Wahju.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×