kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suku bunga acuan turun terus, NIM perbankan bisa menggemuk


Senin, 23 September 2019 / 18:17 WIB
Suku bunga acuan turun terus, NIM perbankan bisa menggemuk
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Bank BCA


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sepanjang 2019 Bank Indonesia telah menurunkan tiga kali bunga acuannya sebesar 75 bps hingga kini berada di level 5,25%. Konteks ini bisa bikin nett interest margin (NIM) melebar untuk sementara.

Alasannya perbankan biasanya tak langsung menurunkan suku bunga kreditnya, sedangkan suku bunga simpanan bisa langsung dilungsurkan.

Baca Juga: Satelit baru BRI bakal tambah kapasitas bandwith hingga 155 GB di 2023

“Harusnya dalam jangka pendek NIM akan mengalami sedikit pelebaran. Namun akan stabil lagi nanti ketika masing-masing bank juga menurunkan suku bunga kreditnya,” kata Direktur Finance and Treasury PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100) Nixon Napitupulu kepada Kontan.co.id, Senin (23/9).

Makanya, Nixon bilang hingga akhir tahun bank yang punya bisnis inti di segmen kredit perumahan ini bisa mencatat NIM di kisaran 3,7%-3,9%. Sedangkan hingga Semester I 2019 lalu, NIM perseroan tercatat di level 3,53%, turun 64 bps dibandingkan semester I 2018 sebesar 4,17%.

Sedangkan secara jangka panjang Chief of Credit PT Bank Danamon Tbk (BDMN, anggota indeks Kompas100) Dadi Budiana bilang penurunan bunga acuan tak akan serta merta membuat NIM mengembang.

“Harusnya bank bisa tetap dapat mempertahankan NIM, karena suku bunga pinjaman dan simpanan akan turun dengan proporsi yang kurang lebih sama,” katanya kepada Kontan.co.id.

Per semester I 2019, NIM Bank Danamon sendiri berada di level 5,30%, menurun 108 bps dibandingkan semester 1-2018. Sedangkan hingga akhir tahun, Dadi bilang perseroan mematok bisa mencatat NIM hingga 6%.

Baca Juga: Dikabarkan akan dimerger dengan DANA, ini kata OVO

Hal senada juga dikatakan oleh Presiden Direktur PT Bank Mayapada Tbk (MAYA) Hariyono Tjahrijadi. Ia bilang, tergerusnya bunga acuan juga ta serta merta menurunkan NIM bank.

“Makin rendahnya bunga acuan tak berarti NIM makin menipis, sebab bank juga pasti akan menyesuaikan suku bunga simpanan dan pinjamannya sesuai kebijakan bank untuk menjaga NIM,” katanya kepada Kontan.co.id.

Sedangkan hingga semester I 2019 NIM perseroan berada di level 3,31%, turun 67 bps dibandingkan semester 1-2018 sebesar 3,98%. Hingga akhir tahun, bank milik taipan Dato Sri Tahir ini menargetkan bisa meraih NIM di kisaran 3,5%-4%.

Adapula Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) Jahja Setiatmadja yang menjelaskan, rasio NIM lebih dipengaruhi oleh pertumbuhan kredit bank. Alih-alih dibentuk oleh bunga acuan bank sental.

“Meskipun bunga acuan naik turun, NIM bisa tetap stabil tergantung kredit apa yang banyak diminta. Kami pun tidak menargetkan NIM hingga akhir tahun, yang kami targetkan pertumbuhan kredit di kisaran 8%-9%,” katanya kepada Kontan.co.id.

Baca Juga: DOKU sempurnakan fitur DOKU Merchant untuk kemudahan layanan

Hingga semester I 2019, NM bank swasta terbesar di tanah air ini tercatat di level 6,24%, meningkat 19 bps dibandingkan semester 1-2018 sebesar 6,05%.

Sedangkan hingga Juli 2019 penyaluran kredit perseroan telah mencapai Rp 558,24 triliun, tumbuh 12,72% (yoy) dibandingkan Juli 2018 senilai Rp 495,22 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×