Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) memproyeksi bisnis kredit pemilikan rumah (KPR) bisa mengalami perbaikan dibanding tahun lalu. Proyeksi perbaikan ini setelah kredit KPR berada di level stagnan.
Anggoro Eko Cahyo, Direktur Konsumer BNI bilang permintaan riil untuk bisnis KPR membaik. "Karena sudah dua tahun terakhir berada di posisi stagnan," kata Anggoro kepada Kontan.co.id, Rabu (7/1).
Salah satu pendorong permintaan kredit konsumsi adalah penurunan suku bunga. Namun kebijakan suku bunga KPR pada setiap bank sesuai dengan strateginya.
Beberapa strategi ini di antaranya terkait penetrasi, likuiditas, posisi outstanding KPR, sejarah non performing loan (NPL) KPR dan porsi alokasi KPR di segmen konsumer. Sepanjang 2017, bisnis konsumer naik 9,8% menjadi Rp 71,4 triliun. Sedangkan kredit KPR selama 2017 naik 1,8% menjadi Rp 37 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News