kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tahun 2023, Sejumlah Multifinance Raih Kinerja Positif Pembiayaan Kendaraan Listrik


Rabu, 17 Januari 2024 / 06:45 WIB
Tahun 2023, Sejumlah Multifinance Raih Kinerja Positif Pembiayaan Kendaraan Listrik
ILUSTRASI. Sejumlah perusahaan multifinance mencatatkan kinerja positif pembiayaan kendaraan listrik sepanjang 2023. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan multifinance mencatatkan kinerja positif pembiayaan kendaraan listrik sepanjang 2023. Salah satunya Mandiri Utama Finance (MUF) yang mencatatkan pembiayaan kendaraan listrik mencapai Rp 112 miliar sepanjang 2023. 

Direktur Utama MUF Stanley Setia mengatakan pencapaian itu tumbuh signifikan sebesar 323%, jika dibandingkan pencapaian 2022 sebesar Rp 26 miliar.

"Nilai penyaluran pembiayaan kendaraan listrik pada 2023 tersebut setara 0,5% dari total penyaluran pembiayaan MUF sepanjang 2023 sebesar Rp 20,7 triliun," ucapnya kepada Kontan, Selasa (16/1).

Baca Juga: OJK: Belum Ada Investor Asing yang Ingin Akuisisi Multifinance Indonesia di Awal 2024

Stanley menyampaikan MUF meyakini kendaraan listrik akan terus berkembang cepat ke depannya. Hal itu seiring dengan terus berkembangnya teknologi kendaraan listrik dan makin meningkatnya akseptasi masyarakat akan berbagai keunggulan kendaraan listrik. 

Oleh karena itu, dia bilang MUF menjadikan pembiayaan kendaraan listrik sebagai salah satu segmen pembiayaan yang terus diperhatikan perkembangannya, walau secara nilai belum mencanangkan target pembiayaan tertentu untuk 2024.

Sementara itu, PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOM Finance) menyatakan pembiayaan kendaraan listrik sepanjang 2023 mencapai Rp 225 juta. Adapun pembiayaan kendaraan listrik WOM Finance dimulai pada pertengahan tahun 2023.

"Stimulus dari pemerintah memang mendongkrak naik penjualan motor listrik. Namun, segmen motor listrik saat ini masih didominasi oleh pembelian cash, sehingga penyaluran pembiayaannya masih cenderung lambat, meskipun tumbuh lebih baik," ucap Direktur Keuangan WOM Finance Cincin Lisa, Selasa (16/1).

Cincin menyampaikan kontribusi pembiayaan kendaraan listrik masih relatif rendah dari total pembiayaan perusahaan pada 2023. Dia pun menyebut pembiayaan sektor itu akan terus dikembangkan. Adapun total pembiayaan perusahaan pada 2023 mencapai lebih dari Rp 5,8 triliun.

Cincin mengatakan WOM Finance menargetkan pembiayaan kendaraan listrik pada 2024 sebesar Rp 3,7 miliar. Untuk memenuhi target tersebut, Cincin menyebut pihaknya akan mendorong pengembangan strategi penjualan, pembukaan kerja sama dengan brand motor listrik, optimalisasi operasional, dan efisiensi sistem yang akan diterapkan perusahaan pada tahun ini.

Baca Juga: Makin Moncer, OJK Prediksi Aset Industri Multifinance Melonjak Hingga 16% Tahun Ini

Hal yang sama juga dirasakan perusahaan multifinance CIMB Niaga Auto Finance (CNAF) yang mencatatkan pembiayaan mobil ramah lingkungan atau electric vehicle perusahaan sampai Desember 2023 sebesar Rp 336 miliar.

Presiden Direktur CNAF Ristiawan Suherman menyampaikan angka itu tumbuh signifikan sebesar 273%, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 90 miliar.

"Dapat dikatakan tumbuh signifikan lebih dari 2 kali lipat atau 282% apabila dihitung dari jumlah unit, yaitu sampai Desember 2023 kendaraan ramah lingkungan di CNAF mencapai 889 unit, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebanyak 233 unit," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (16/1).

Ristiawan menerangkan sampai Desember 2023, pembiayaan kendaraan ramah lingkungan berkontribusi sebesar 4% dari total pembiayaan perusahaan yang mencapai Rp 8,94 triliun. Sementara itu, dia optimistis menargetkan pembiayaan baru untuk kendaraan ramah lingkungan pada 2024 sebesar Rp 400 miliar.

Untuk memenuhi target tersebut, Ristiawan mengatakan pihaknya akan menerapkan sejumlah strategi. Dia menyebut CNAF memberikan suku bunga atau margin yang bersaing dengan market, yaitu menawarkan suku bunga yang lebih murah dari pembiayaan regular, bahkan menawarkan suku bunga 0% dengan syarat khusus dan tentunya hal itu menjadi salah satu alternatif pilihan nasabah.

Baca Juga: Hingga November 2023, Pembiayaan Industri Multifinance Sentuh Rp 467,39 Triliun

"Selain itu, CNAF mengedepankan percepatan proses pengajuan serta dokumen yang sederhana sehingga membuat pertumbuhan pembiayaan mobil ramah lingkungan makin meningkat. CNAF juga terus bersinergi dengan induk usaha, yaitu PT Bank CIMB Niaga Tbk, untuk menjaring nasabahnya. Selain itu, induk usaha juga memiliki arah yang sama dalam hal keberlanjutan," kata Ristiawan. 

Sementara itu, PT BNI Multifinance atau BNI Finance mencatatkan penyaluran pembiayaan mobil listrik  mencapai Rp 70 miliar sepanjang 2023. Direktur Bisnis BNI Multifinance Albertus Hendi menargetkan sekitar Rp 200 miliar untuk pembiayaan mobil listrik dari total target pembiayaan 2024 sekitar Rp 5,25 triliun.

"Dengan keluarnya brand-brand baru mobil listrik diharapkan penyaluran pembiayaan untuk kendaraan listrik bisa naik signifikan," ungkapnya.

Albertus menyampaikan total penyaluran pembiayaan BNI Finance sepanjang 2023 mencapai Rp 3,2 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×