kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,72   14,42   1.59%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak terimbas wabah virus corona, penyaluran KPR FLPP tetap tinggi


Kamis, 26 Maret 2020 / 18:58 WIB
Tak terimbas wabah virus corona, penyaluran KPR FLPP tetap tinggi
ILUSTRASI. Komplek rumah subsidi di kawasan Bogor.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) turun menekan bisnis properti. Himbauan untuk menjaga jarak atau social distancing guna menekan penyebaran virus tersebut membuat aktivitas bisnis sepi termasuk penjualan rumah. Meski begitu, penjualan hunian subdisi rupanya tidak ikut terinfeksi.

Hal itu terbukti dari penyaluran Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) subsidi dengan skema Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang cukup bagus. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) misalnya telah berhasil menyalurkan FLPP sebesar sebanyak 5.800 unit dengan nilai Rp 800 miliar.

Baca Juga: Lima bank ini salurkan FLPP paling tinggi di kuartal I-2020

Realisasi BNI tersebut setara 48,3% dari kuota FLPP yang didapat perseroan tahun ini. General Manager Divisi Produk Manajemen BNI Donny Bima mengatakan, total jatah FLPP bank pelat merah ini mencapai 12.000 unit dengan nilai Rp 1,7 triliun.

"Booking tetap tinggi karena kami melakukan akad masal di seluruh daerah yang potensial. Sampai sejauh ini permintaan rumah FLPP tetap tinggi dan tidak terlalu terdampak Covid-19," kata Donny pada Kontan.co.id, Kamis (26/3).

BNI masih tetap optimistis bisa menyalurkan kuota FLPP tahun ini meskipun penyebaran virus corona di dalam negeri kian meluas. Hal itu diyakini bisa direalisasi di paruh kedua tahun ini karena permintaan masih sangat tinggi dan sudah banyak developer yang meneken perjanjian kerjasama dengan BNI.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) juga masih sangat optimis bisa mencatatkan pertumbuhan penyaluran KPR 8%-10% tahun ini. Pasalnya, per Februari 2020 masih tumbuh hampir 2,5 kali lipat dari bulan sebelumnya. Pada Maret, bank ini juga yakin masih akan tumbuh menggembirakan, terutama untuk kelompok produk KPR subsidi.

Executive Vice President Non Subsidized Mortgage & Personal Lending Division (NSLD) Bank BTN Suryanti Agustinar mengakui himbauan social distancing akan membuat masyarakat membatasi diri beraktivitas di luar rumah, termasuk untuk memilih dan melihat lokasi perumahan. "Namun, kendala itu akan dijadikan BTN sebagai peluang," ujarnya.

Sebagai penyalur KPR terbesar di tanah air, BTN memiliki terobosan berbasis teknologi melalui aplikasi BTN Properti Mobile Aps. Lewat aplikasi itu, masyarakat akan dimudahkan untuk melihat gambaran nyata secara empat dimensi dari unit perumahan yang diinginkan melalui fitur 4D Tour Service. 

Dengan begitu, calon pembeli tidak lagi harus ke lokasi rumah yang diinginkan, dan meminimalisir kendala waktu dan jarak bagi calon pembeli.

Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Pusat Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) telah merilis data penyaluran FLPP sepanjang Januari hingga 24 Maret 2020 mencapai Rp 1,05 triliun.

Baca Juga: Realisasi penyaluran FLPP di kuartal I capai 10.436 debitur

Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan Lima bank yang menjadi penyalur FLPP tertinggi terdiri dari Bank BTN sebanyak 4.420 unit rumah, Bank BNI sebanyak 1.925 unit rumah, Bank Pembangunan Daerah (BPD) BJB sebanyak 961 unit rumah, Bank Arthagraha sebanyak 390 unit rumah, dan BPD Jatim Syariah sebanyak 350 unit rumah.

Pemerintah melalui PPDPP Kementerian PUPR menetapkan target penyaluran bantuan pembiayaan perumahan FLPP pada tahun 2020 sebesar Rp 11 triliun atau sebanyak 102.500 unit rumah. Dana tersebut terdiri atas Rp 9 triliun Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun 2020, serta Rp 2 triliun berasal dari pengembalian pokok.

Di dalam penyaluran FLPP, PPDPP bekerja sama dengan 37 bank pelaksana yang terdiri atas 10 bank nasional dan 27 Bank Pembangunan Daerah (BPD), baik konvensional maupun syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×