Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Ferrika Sari | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan beramai-ramai menggelar penerbitan saham baru (rights issue) untuk menambah permodalan. Tak heran bila daftar antrean rights issue bank semakin panjang.
Bagi bank-bank kecil, penambahan modal ini untuk memenuhi regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terkait batasan modal inti bank minimal Rp 2 triliun di 2021. Bagi bank besar dan menengah, penambahan modal untuk ekspansi bisnis ke depan.
Dari bank kecil, Bank Bumi Arta Tbk akan menggelar Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) atau rights issue pada Desember 2021 dengan target perolehan dana Rp 621,4 miliar. Pada Juni 2021, modal inti bank ini masih Rp 1,6 triliun.
Bank berkode saham BNBA ini akan menawarkan saham baru sebanyak 462 juta saham dengan nominal Rp 100 per saham. BNBA menetapkan harga pelaksanaan rights issue Rp 1.345 per saham.
Baca Juga: Di tengah pandemi, Bank Sahabat Sampoerna cari cara untuk jaga profitabilitas
Pemilik saham BNBA terdiri dari PT Surya Husada Investment sebesar 33,45%, PT Takjub Financial Teknologi (Ajaib) 24%, Dana Graha Agung 20,07%, Budiman Kencana Lestari 13,3% dan publik 9%.
Surya Husada Investment, Ajaib, Dana Graha Agung dan Budi Kencana Lestari akan mengeksekusi rights issue tersebut sesuai dengan porsi kepemilikan saham masing-masing.
Manajemen Bank Bumi Arta mengatakan, sebanyak 80% dana rights issue akan digunakan untuk mendukung penyaluran kredit. Adapun sisa sebesar 20% dialokasikan sebagai belanja modal pengembangan layanan digital.
Baca Juga: Bank Bumi Arta (BNBA) tetapkan harga rights issue Rp 1.345
Sementara rencana rights issue Bank Capital Indonesia (BACA) masih menunggu persetujuan OJK. Modal Inti bank tersebut per September 2021 baru sekitar Rp 1,57 triliun. Artinya, perseroan tersebut setidaknya perlu dana segar minimal Rp 430 miliar hingga akhir tahun ini.
Bank Capital baru mendapatkan komitmen dari pemegang saham utama yakni PT Inigo Global Capital dan PT Delta Indo Swakarsa.
Baca Juga: Laba bersih emiten BUMN dan anak usaha tembus Rp 81 triliun, simak rekomendasi ini
Sementara rencana seperti Bank Tabungan Negara (BTN) untuk rights issue di tahun depan semakin terang.
Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR, Kamis (2/12), BTN memerlukan permodalan yang cukup untuk menyediakan pembiayaan perumahan bagi masyarakat di Indonesia.
"Sementara untuk Bank BNI, dana yang diperoleh dari rights issue akan digunakan untuk mendukung pelaku UMKM masuk pasar ekspor," kata Erick.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News