kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.709.000   5.000   0,29%
  • USD/IDR 16.330   130,00   0,79%
  • IDX 6.531   151,00   2,37%
  • KOMPAS100 953   27,09   2,93%
  • LQ45 747   21,97   3,03%
  • ISSI 201   5,17   2,64%
  • IDX30 389   10,56   2,79%
  • IDXHIDIV20 468   12,14   2,66%
  • IDX80 108   3,10   2,95%
  • IDXV30 111   2,75   2,54%
  • IDXQ30 128   3,35   2,70%

Terus Naik, NPF BNPL Perusahaan Pembiayaan Sentuh 3,37% per Januari 2025


Rabu, 05 Maret 2025 / 18:38 WIB
Terus Naik, NPF BNPL Perusahaan Pembiayaan Sentuh 3,37% per Januari 2025
ILUSTRASI. Konsumen memindai promo transaksi Buy Now Pay Later (BNPL) alias paylater di gerai ritel, Depok, Jawa Barat, Minggu (29/12). Otoritas Jasa Keuangan (OJK) catat tingkat NPF gross Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan naik beberapa bulan terakhir.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat Non Performing Financing (NPF) gross Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater perusahaan pembiayaan terus merangkak naik dalam beberapa bulan terakhir. 

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NPF gross BNPL perusahaan pembiayaan per Agustus 2024 sebesar 2,52%, kemudian menjadi 2,6% per September 2024, lalu menjadi 2,76% per Oktober 2024, naik menjadi 2,92% per November 2024, lalu menyentuh 2,99% per Desember 2024.

Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman menerangkan per Januari 2025, NPF gross BNPL perusahaan pembiayaan mencapai 3,37%.

Baca Juga: NPF BNPL Perusahaan Pembiayaan Meningkat, Begini Penjelasan APFI

Artinya, ada peningkatan 0,38% dibandingkan bulan sebelumnya. "Adapun pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan meningkat sebesar 41,9% Year on Year (YoY) menjadi Rp 7,12 triliun per Januari 2025," ucapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Selasa (4/3).

Menanggapi tingginya fenomena NPF BNPL perusahaan pembiayaan, pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan makin tinggi pertumbuhan penyaluran BNPL, maka makin tinggi juga peluang kenaikan NPF. 

"Terlebih, BNPL perusahaan pembiayaan juga mempunyai credit scoring dan pasar yang underbanked, potensi kenaikan NPF tentu ada," ungkapnya kepada Kontan.

Nailul memperkirakan potensi gagal bayar atau kenaikan NPF kemungkingan masih akan meningkat ke depannya, seiring dengan masih tingginya permintaan terhadap layanan BNPL. Terlebih, mendekati periode Ramadan dan Lebaran. 

Baca Juga: Bisnis BNPL Makin Merekah, Pembiayaan Indodana Paylater Tumbuh 60% per Januari 2025

Sementara itu, Agusman memperkirakan pembiayaan BNPL perusahaan pembiayaan berpotensi meningkat pada momen Ramadan dan Lebaran tahun ini. Dia bilang hal itu berkaca pada fakta tahun lalu dengan membandingkan posisi April 2024 dan Maret 2024.

“Terlihat bahwa pembiayaan BNPL oleh perusahaan pembiayaan mengalami peningkatan. Begitu juga untuk industri pinjaman daring juga meningkat. Bercermin dari fakta tersebut dan melihat kenyataan sekarang diperkirakan untuk lebaran tahun ini pembiayan oleh BNPL dan pinjaman daring akan meningkat," ungkapnya dalam konferensi pers RDK OJK, Selasa (4/3).

Agusman berharap peningkatan tersebut akan lebih terkendali agar tidak menimbulkan peningkatan NPF perusahaan pembiayaan ke depannya. Sebab, potensi terjadinya penyaluran kredit bermasalah pasti ada.

Baca Juga: NPF Multifinance Tercatat 2,62% per September 2024, Begini Kata Pelaku Usaha

Oleh karena itu, di tengah masih tingginya minat masyarakat terhadap layanan BNPL, diperlukan juga kehati-hatian dalam penyaluran. 

“Banyak sekali generasi muda yang menggunakan BNPL untuk pembelian produk melalui e-commerce, sehingga perlu kehati-hatian dan kewaspadaan bersama,” kata Agusman. 

Selanjutnya: Pemerintah Masih Bahas Soal Formula Pemberian THR Ojol

Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×