Reporter: Mona Tobing | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. Lesunya penyaluran pembiayaan alat berat mendorong PT Tifa Finance (Tifa) Tbk melakukan diversifikasi bisnis. Tifa bakal memperbesar porsi pembiayaan segmen alat kesehatan dan logistik.
Kedua segmen pembiayaan ini terbilang memiliki prospek yang cerah sejalan dengan peningkatkan layanan kapasitas rumah sakit.
Tjahja Wibisono, Direktur Utama Tifa Finance menjelaskan, hadirnya BPJS Kesehatan telah mendorong rumah sakit untuk melengkapi peralatan medisnya.
Nah, untuk memenuhi kebutuhan ini tidak mudah karena harga alat kesehatan terbilang mahal. Harganya bisa mencapai Rp 1 miliar hingga Rp 3 miliar per unit. Peluang ini yang kemudian dibidik Tifa.
"Sebenarnya kami telah lama membiayai alat kesehatan. Rekanan kami di RS dan bidang logistik juga sudah cukup banyak. Namun sekarang ini kami ingin lebih serius menawarkan kepada mitra RS dan mitra jasa pengiriman barang yang marak karena bisnis e commarce juga tengah booming," papar Tjahja pada Jumat (13/11).
Perusahaan secara bertahap memperbesar porsi pembiayaan di industri kesehatan menjadi 10% dari posisi sebelumnya 2%. Sedangkan untuk pembiayaan logistik dipertahankan porinya sebesar 28% dengan porsi saat ini berkontribusi sebesar 24% dari total penyaluran pembiayaan.
Pembiayaan di luar konsumen sejalan dengan Peraturan OJK Nomor 29/POJK.05/2014 tentang Penyelenggaraan Usaha Perusahaan Pembiayaan yang terbit 27 November 2014 tegas memperluas jenis pembiayaan yang dapat diberikan multifinance.
Multifinance dapat mulai mendiversifikasi produk dan tidak hanya mengandalkan pembiayaan konsumen. Menindaklanjuti hal tersebut, sejumlah perusahaan pembiayaan mulai menggarap lini usaha lain, seperti pembiayaan multiguna, perumahan, dan pembiayaan modal kerja.
Tifa telah menyalurkan pembiayaan Rp 1,3 triliun sampai Oktober 2015 lalu. Secara year on year (yoy) perusahaan mengklaim terjadi pertumbuhan penyaluran pembiayaan hingga 20%. Namun secara bulan ke bulan rupanya penyaluran pembiayaan Tifa tidak bergerak.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News