kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.894.000   -12.000   -0,63%
  • USD/IDR 16.280   21,00   0,13%
  • IDX 6.944   39,53   0,57%
  • KOMPAS100 1.011   9,10   0,91%
  • LQ45 769   6,42   0,84%
  • ISSI 230   2,11   0,93%
  • IDX30 395   2,10   0,54%
  • IDXHIDIV20 455   1,70   0,37%
  • IDX80 113   1,22   1,09%
  • IDXV30 115   1,19   1,05%
  • IDXQ30 128   0,74   0,59%

Tokio Marine Life Optimistis Unitlink Saham bisa Tumbuh Positif


Rabu, 09 Juli 2025 / 20:18 WIB
Tokio Marine Life Optimistis Unitlink Saham bisa Tumbuh Positif
ILUSTRASI. Sejumlah produk unitlink saham PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia tercatat tertahan di zona negatif.. KONTAN/Baihaki/18/2/2013


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja unitlink berbasis saham tampak tertekan. Data Infovesta secara year to date (YtD) per Juni 2025, mencatat rata-rata imbal hasil (return) unitlink berbasis saham terkontraksi sebesar 1,84%. Adapun sejumlah produk unitlink saham PT Tokio Marine Life Insurance Indonesia tercatat tertahan di zona negatif.

Head of Investment Tokio Marine Life Kornelis Pandu Wicaksono menilai masih terdapat peluang bagi unitlink berbasis saham milik perusahaan untuk mencetak hasil positif ke depannya. Meskipun demikian, dia menyebut peluang perbaikan kinerja unitlink saham akan tergantung pada faktor tertentu.

"Salah satunya akan sangat bergantung pada sentimen positif yang berhasil mengangkat kembali indeks saham bluechip," ungkapnya kepada Kontan, Rabu (9/7).

Baca Juga: Tokio Marine Life Nilai Unitlink Pendapatan Tetap Masih Jadi Pilihan Utama Nasabah

Oleh karena itu, Kornelis menilai pemulihan kinerja unitlink saham kemungkinan baru akan terasa jika ada kejelasan arah kebijakan suku bunga global, perbaikan pertumbuhan ekonomi domestik, serta meredanya tensi geopolitik di Timur-Tengah.

Tak kalah penting, Kornelius bilang pemilihan jenis unitlink idealnya tetap disesuaikan dengan profil risiko, jangka waktu investasi, serta tujuan keuangan masing-masing nasabah.

Dia menerangkan imbal hasil memang terlihat penting, tetapi konsistensi dan kesesuaian dengan kebutuhan nasabah dalam jangka panjang juga harus lebih diperhatikan dalam menentukan alokasi unitlink.

Sementara itu, Kornelis mengatakan penyebab beberapa unitlink saham perusahaan dengan produk TM Equity masih tertahan di zona negatif karena sebagian besar produk unitlink saham itu memiliki portofolio yang terdiversifikasi ke saham-saham berkapitalisasi besar dan likuid, yang umumnya masuk ke dalam indeks-indeks bluechip. 

Baca Juga: Tokio Marine Optimistis Lini Asuransi Marine Cargo akan Bertumbuh pada Tahun Ini

"Meski Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) secara agregat mencatat pertumbuhan positif secara ytd, kinerja indeks saham bluechip masih mencatat penurunan, sehingga menekan return unitlink berbasis saham," ucapnya.

Selain itu, Kornelis mengungkapkan tekanan dari ketidakpastian global, seperti gejolak geopolitik dan fluktuasi arah suku bunga, juga turut mendorong investor untuk lebih berhati-hati dalam mengambil risiko.

Alhasil, investor cenderung mengalihkan dananya ke aset yang lebih defensif, seperti pasar uang dan obligasi jangka pendek, sehingga mendongkrak kinerja unitlink pada segmen tersebut. 

Selanjutnya: BAZNAS Development Forum II Bahas Pemetaan Kemiskinan di Indonesia

Menarik Dibaca: Libur Sekolah 2025, Penjualan Tiket Kereta KAI Tembus 4,42 Juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×