Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya jumlah nasabah aktif di industri bank digital telah menjadi tantangan tersendiri. Kemunculan bank digital baru dengan berbagai promo membuat nasabah dengan mudah berpindah dari satu bank ke bank lainnya.
Hal tersebut juga terjadi pada PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mencatat hanya sekitar 4 juta nasabah aktif. Padahal, total nasabah yang bank tersebut miliki sebanyak 12 juta nasabah.
“Memang dari Gojek atau dari Goto ini cukup tinggi jumlah nasabahnya dan jumlah nasabah aktifnya,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, Kamis (29/8).
Meski demikian, Arief sejatinya tak khawatir dengan hal tersebut. Ia bilang pihaknya fokus memberikan layanan-layanan yang memang dibutuhkan oleh nasabah.
Baca Juga: Pengguna BTN Cash Management Naik 75% Capai 17.000 perusahaan per Agustus 2024
Sebab, menurutnya, nasabah tak akan berpindah-pindah jika bank mampu memberikan produk dan inovasi terus menerus.
“Harapannya, nasabah kami dapat menggunakan fasilitas yang ada dan juga menyimpan dana di kami,” ujarnya.
Sementara itu, ia bilang tidak akan ikut-ikut strategi mayoritas bank digital yang dipakai saat ini yakni menawaran bunga simpanan tinggi.
Sebagai informasi, pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 14,8 triliun sampai dengan akhir kuartal II-2024 atau tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,1 triliun.
Sebanyak 61% dari jumlah DPK atau sebesar Rp 9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 39% atau Rp 5,7 triliun merupakan term deposit (TD).
Baca Juga: Bank Jago dan Bibit Luncurkan RDN Syariah Berbasis Digital Pertama di Indonesia
Selanjutnya: Ini Konsep Pemerintahan Prabowo-Gibran Wujudkan Program 3 Juta Rumah
Menarik Dibaca: 4 Alasan Mengapa Reksa Dana Cocok untuk Investor Pemula
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News