kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.209   -29,00   -0,18%
  • IDX 7.102   5,54   0,08%
  • KOMPAS100 1.062   -0,35   -0,03%
  • LQ45 836   -0,23   -0,03%
  • ISSI 215   0,46   0,22%
  • IDX30 426   -0,28   -0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,31   0,26%
  • IDX80 121   -0,12   -0,10%
  • IDXV30 125   -0,50   -0,40%
  • IDXQ30 142   0,17   0,12%

Total Nasabah 12 Juta, Hanya 4 Juta Nasabah Yang Aktif Transaksi di Bank Jago


Kamis, 29 Agustus 2024 / 17:50 WIB
Total Nasabah 12 Juta, Hanya 4 Juta Nasabah Yang Aktif Transaksi di Bank Jago
ILUSTRASI. Total nasabah aktif bank Jago kurang 50% dari total nasabah yang mencapai 12 juta.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minimnya jumlah nasabah aktif di industri bank digital telah menjadi tantangan tersendiri. Kemunculan bank digital baru dengan berbagai promo membuat nasabah dengan mudah berpindah dari satu bank ke bank lainnya.

Hal tersebut juga terjadi pada PT Bank Jago Tbk (ARTO) yang mencatat hanya sekitar 4 juta nasabah aktif. Padahal, total nasabah yang bank tersebut miliki sebanyak 12 juta nasabah.

“Memang dari Gojek atau dari Goto ini cukup tinggi jumlah nasabahnya dan jumlah nasabah aktifnya,” ujar Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tandjung, Kamis (29/8).

Meski demikian, Arief sejatinya tak khawatir dengan hal tersebut. Ia bilang pihaknya fokus memberikan layanan-layanan yang memang dibutuhkan oleh nasabah.

Baca Juga: Pengguna BTN Cash Management Naik 75% Capai 17.000 perusahaan per Agustus 2024

Sebab, menurutnya, nasabah tak akan berpindah-pindah jika bank mampu memberikan produk dan inovasi terus menerus. 

“Harapannya, nasabah kami dapat  menggunakan fasilitas yang ada dan juga menyimpan dana di kami,” ujarnya.

Sementara itu, ia bilang tidak akan ikut-ikut strategi mayoritas bank digital yang dipakai saat ini yakni menawaran bunga simpanan tinggi.

Sebagai informasi, pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago sejalan dengan penghimpunan DPK yang mencapai Rp 14,8 triliun sampai dengan akhir kuartal II-2024 atau tumbuh 47% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp10,1 triliun. 

Sebanyak 61% dari jumlah DPK atau sebesar Rp 9,1 triliun merupakan current account and savings account (CASA), sedangkan sisanya 39% atau Rp 5,7 triliun merupakan term deposit (TD).

Baca Juga: Bank Jago dan Bibit Luncurkan RDN Syariah Berbasis Digital Pertama di Indonesia

Selanjutnya: Ini Konsep Pemerintahan Prabowo-Gibran Wujudkan Program 3 Juta Rumah

Menarik Dibaca: 4 Alasan Mengapa Reksa Dana Cocok untuk Investor Pemula

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×