kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Transaksi off-us kartu debit GPN meningkat sejak pertengahan Maret


Selasa, 13 April 2021 / 20:28 WIB
Transaksi off-us kartu debit GPN meningkat sejak pertengahan Maret


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi off-us (interkoneksi) kartu debit berlogo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) telah mengalami peningkatan sejak pertengahan Maret 2021 setelah di awal kuartal I mengalami fluktuasi.

Per akhir Maret 2021, total frekuensi transaksi off-us kartu GPN mencapai 13,41 juta transaksi atau tumbuh 20,81% secara month to month (mtm) atau meningkat 20,25% dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year/YoY). Sementara volume transaksi per akhir Maret mencapai Rp 6,30 triliun atau meningkat  20,31% secara mtm atau tumbuh 25,94% secara YoY.

"Seiring dengan mulai dilakukannya vaksinasi secara intensif yang memberikan ekspektasi dan keyakinan pada konsumen maka sejak pertengahan Maret transaksi off-us perlahan bergerak naik," kata Bambang Kusmiarso Kepala Departemen Penyelenggaraan Sistem Pembayaran BI pada KONTAN, Senin (12/4).

Baca Juga: BCA Syariah teken kerja sama dengan Kemenag untuk pengelolaan setoran haji

Transaksi off us merupakan penggunaan kartu debit pada mesin bank lain.  Bambang mengatakan, transaksi interkoneksi menggunakan instrumen kartu debit pada dasarnya merupakan representasi dari perilaku masyarakat .

Pencetakan dan distribusi kartu debit GPN mengalami peningkatan dari akhir 2020, terutama didorong oleh bank-bank besar. Bambang bilang, bank juga semakin gencar mensosialisasikan pergantian kartu debit  berbasis magnetik ke ganti berbasis cip berlogo GPN.

Per akhir Februari 2021, kartu GPN yang telah didistribusikan mencapai 82,56 juta kartu atau 87,20% dari total kartu GPN yang sudah dicetak. Ini meningkat 10% dari akhir tahun lalu atau  bertambah 7,5 juta selama dua bulan pertama tahun ini.

Saat ini, lanjut Bambang, dua lembaga switching GPN sudah bekerjasama dengan dua prinsipal global. Ia bilang, BI memberikan ruang yang cukup  memadai kepada seluruh pihak untuk melakukan kerjasama seluas-luasnya dengan pihak di luar GPN dengan tetap comply dengan kebijakan GPN yang bertujuan untuk melindungi kepentingan nasional yang lebih luas.

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) tercatat telah memiliki 36,1 juta kartu debit berlogo GPN per akhir Maret 2021, meningkat 5% dari akhir tahun lalu. Aestika Oryza Gunarto, Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, peningkatan tersebut didorong oleh makin banyaknya nasabah perseroan yang berminat dengan kartu GPN khususnya kartu debit GPN Simpedes.

Baca Juga: BSI gelar akad massal 1.500 nasabah KPR Sejahtera

Adapun transaksi kartu GPN BRI per Maret mencapai Rp 1,71 triliun atau tumbuh 32% YoY seiring dengan peningkatan jumlah kartu GPN dan kemudahan transaksi menggunakan kartu GPN di EDC. 

Melihat tren pertumbuhan terutama pada Q1 2021, maka BRI memproyeksikan pertumbuhan kartu GPN di kisaran 8 juta selama 2021. "Transaksi diproyeksikan akan terus bertumbuh seiring dengan pertumbuhan kartu dan makin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan kartu GPN tidak hanya sebagai kartu ATM namun juga untuk berbelanja di merchant-merchant," pungkas Aest.

Selanjutnya: Bank Mandiri terbitkan sustainability bond sebesar US$ 300 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×