kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.164.000   41.000   1,93%
  • USD/IDR 16.695   76,00   0,46%
  • IDX 8.125   85,16   1,06%
  • KOMPAS100 1.130   12,55   1,12%
  • LQ45 811   6,69   0,83%
  • ISSI 282   3,69   1,32%
  • IDX30 425   2,99   0,71%
  • IDXHIDIV20 489   5,53   1,14%
  • IDX80 124   1,36   1,11%
  • IDXV30 133   1,56   1,18%
  • IDXQ30 135   1,11   0,83%

Transformasi Digital Dorong Lonjakan Transaksi Superapp Perbankan


Selasa, 23 September 2025 / 17:42 WIB
Transformasi Digital Dorong Lonjakan Transaksi Superapp Perbankan
ILUSTRASI. Fitur pembelian emas di aplikasi BRImo. Layanan superapp perbankan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan, seiring dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna dan inovasi fitur.


Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Layanan superapp perbankan terus mencatatkan pertumbuhan yang signifikan. Hal ini seiring dengan semakin meningkatnya jumlah pengguna dan inovasi fitur layanan digital yang terus dikembangkan.

Berdasarkan data Bank Indonesia, volume transaksi mobile banking hingga Juli 2025 tumbuh 32,87% secara tahunan mencapai 2,19 miliar transaksi, dengan nilai transaksi mencapai Rp 2.382,96 triliun atau tumbuh 17,44% yoy.

PT Bank Tabungan Negara (BBTN) misalnya, yang hingga Agustus 2025, mencatat pertumbuhan transaksi mobile banking yang sangat signifikan. Jumlah transaksi meningkat lebih dari 98% secara YoY. Sementara itu, volume transaksinya juga mengalami kenaikan lebih dari 15% YoY. 

"Pencapaian ini menjadi bukti bahwa transformasi digital yang kami lakukan mampu menghadirkan kemudahan, keamanan, dan kecepatan layanan, sehingga semakin memperkuat peran Bale by BTN sebagai kanal utama aktivitas perbankan nasabah," kata Thomas Wahyudi, SEVP Digital Business BTN kepada kontan.co.id, Senin (23/9/2025).

Baca Juga: Meski Tumbuh Melambat, Segmen Koporasi Mendominasi Porsi Kredit Perbankan

Lebih lanjut,Thomas mengatakan, dengan melihat capaian hingga Agustus 2025, tren transaksi Bale by BTN terus menunjukkan arah yang positif. Pihaknya pun menargetkan hingga akhir tahun jumlah pertumbuhan transaksinya dapat terjaga.

Optimisme ini tidak hanya didorong oleh peningkatan kepercayaan nasabah, tetapi juga oleh inovasi fitur dan pengalaman pengguna yang semakin baik.

Dalam menghadapi lonjakan transaksi digital, termasuk melalui Bale by BTN, perseroan menempatkan keamanan sistem sebagai prioritas utama. BTN terus memperkuat infrastruktur teknologi sekaligus meningkatkan sistem keamanan digital dengan berbagai lapisan perlindungan. 

Di antaranya penerapan biometric login dan sistem fraud detection yang bekerja secara real time.  Selain itu, BTN juga telah mengantongi sertifikasi keamanan internasional seperti ISO 27001, serta rutin melakukan pengujian dan monitoring sistem untuk memastikan keandalan layanan tetap terjaga.

Baca Juga: BI Rate Dipangkas, Perbankan Harap Likuiditas Valas Melonggar di Semester II-2025

"Kapasitas sistem yang kami operasikan saat ini sudah dirancang untuk menangani volume transaksi digital dalam skala besar setiap menitnya. Bale by BTN dibangun dengan infrastruktur yang mampu memproses transaksi harian nasabah dengan lancar, sekaligus siap menghadapi lonjakan signifikan, misalnya pada periode puncak transaksi seperti saat gajian atau momen hari raya,"jelas Thomas.

Thomas menuturkan,  BTN memandang keamanan sistem sebagai fondasi utama dalam penyelenggaraan layanan digital. Karena itu, BTN menyiapkan alokasi belanja modal (capex) khusus setiap tahunnya untuk pemeliharaan dan penguatan keamanan sistem, kendati tak dibeberkan berapa angkanya.

Transformasi digital juga terus menjadi motor pertumbuhan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Hingga akhir Juni 2025, Super App Livin’ by Mandiri telah digunakan oleh 32,9 juta pengguna, tumbuh 27% yoy. 

Dari sisi performa, frekuensi transaksi Livin’ by Mandiri hingga pertengahan tahun 2025 tercatat mencapai 2,23 miliar transaksi atau tumbuh 26% yoy, dan nilai transaksi menembus Rp 2.097 triliun, naik 11% yoy.

Baca Juga: Kredit Perbankan Lesu, Tapi Sektor Pemerintah dan Transportasi Melaju Kencang

Lebih jauh, Livin’ by Mandiri pun telah menjadi pusat aktivitas perbankan nasabah, termasuk pembukaan rekening nasabah baru yang kini sebesar 91% dilakukan secara digital. Adopsi ini juga mendorong integrasi tabungan, di mana 87% saldo tabungan nasabah telah terhubung ke Livin’ by Mandiri.

Di sisi lain, Livin’ Merchant juga mencatat pertumbuhan yang kuat dengan jumlah pengguna mencapai 2,8 juta merchant, meningkat 35% yoy hingga Juni 2025.

"Pertumbuhan ini mencerminkan peran Livin’ Merchant dalam mendorong digitalisasi pelaku usaha, khususnya UMKM, sehingga dapat memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing secara berkelanjutan," ungkap Direktur Finance & Strategy Bank Mandiri Novita Widya Anggraini.

Implementasi transformasi digital juga tercermin pada penguatan kinerja dari sisi pendapatan. Secara lebih rinci, Livin’ by Mandiri berhasil mencetak pertumbuhan fee-based income sekitar 17% yoy pada kuartal II 2025.

Aplikasi BRImo sebagai super app andalan PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI) juga mencatatkan pertumbuhan positif, baik dari sisi jumlah pengguna maupun volume transaksi.

Jumlah pengguna BRImo meningkat 21,2% secara tahunan yoy menjadi 42,7 juta user, sementara volume transaksinya naik 25,5% yoy menjadi Rp 3.231,7 triliun pada triwulan II-2025.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menyampaikan bahwa penguatan kanal digital terus diarahkan untuk mendukung strategi penghimpunan dana ritel secara berkelanjutan.

Baca Juga: Penurunan BI Rate Buka Peluang Turunnya Bunga KPR, tapi Terganjal Biaya Dana

Kinerja solid super app  BRImo terbukti mendorong pertumbuhan dana murah, seiring dengan meningkatnya kepercayaan dan preferensi nasabah terhadap layanan digital BRI.

"Pertumbuhan ini menunjukkan bahwa kehadiran super app BRImo semakin relevan dalam memenuhi kebutuhan layanan perbankan digital masyarakat” ungkapnya.

Sejak diluncurkan pada Juli 2024, wondr by BNI milik PT Bank Negara Indonesia (BBNI) mencatat peningkatan signifikan, dari 1 juta pengguna menjadi 8,6 juta pengguna per Juni 2025, dengan nilai transaksi naik 16 kali lipat menjadi Rp 649 triliun dan jumlah transaksi mencapai 702 juta.

Direktur Finance & Strategy BNI Hussein Paolo Kartadjoemena mengatakan, hal tersebut mencerminkan peningkatan kepercayaan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi menggunakan wondr by BNI.

Kanal mobile banking BNI secara keseluruhan mencatat transaksi Rp1.188 triliun atau tumbuh 68% YoY. Sementara itu, BNIdirect mencatat pertumbuhan nilai transaksi 31,1% YoY menjadi Rp 5.246 triliun, dan volume transaksi naik 22,1% menjadi 717 juta. Transaksi dari klien korporasi menyumbang 78% dari total nilai transaksi, tumbuh 37% YoY.

Chief of Network & Digital Banking CIMB Niaga, Budiman Tanjung menyampaikan, di semester pertama 2025, transaksi finansial melalui OCTO (aplikasi dan website) menunjukkan pertumbuhan yang positif di atas 50%.

Baca Juga: Deposan Besar Bikin Susah Bank untuk Turunkan Biaya Karena Bunga Spesial

"Nilai transaksi digital yang tumbuh dobel digit didorong oleh transaksi transfer,  QRIS, e-Wallet, dan pembelian produk investasi. Peningkatan ini sejalan dengan semakin kuatnya preferensi nasabah untuk menggunakan layanan digital banking dibandingkan kanal tradisional,"  jelasnya.

Pihaknya melihat tren transaksi digital melalui OCTO baik aplikasi maupun website akan terus meningkat hingga akhir 2025. Pertumbuhan ini didorong oleh semakin kuatnya adopsi layanan digital banking ditopang edukasi berkelanjutkan kepada nasabah. 

Menurut Budiman, keamanan adalah prioritas utama. Perseroan menerapkan proteksi berlapis mulai dari monitoring hingga pemantauan transaksi untuk mengantisipasi anomali atau lonjakan transaksi.

Selain itu, perseroan juga disebut secara rutin memperkuat teknologi dan infrastruktur mengikuti best practices yang tersedia. Tidak kalah penting, kata Budiman, pihaknya juga gencar melakukan edukasi kepada nasabah agar semakin bijak dan aman dalam bertransaksi digital.

"Dengan langkah-langkah tersebut, kami memastikan pengalaman transaksi tetap aman, andal dan nyaman, bahkan di tengah lonjakan transaksi yang signifikan," ucap Budiman.

Baca Juga: Danamon Harap Pemangkasan BI Rate Berdampak pada Pelonggaran Likuiditas Valas

Di sisi lain, Budiman menerangkan, bahwa CIMB Niaga secara konsisten mengalokasikan budget untuk modal (capex) tahunan khusus untuk penguatan infrastruktur IT dan keamanan digital.

Angkanya kata Budiman meningkat dari tahun ke tahun kendati ia tak membeberkan berapa nilainya, dengan fokus kepada ketersediaan layanan, keamanan, dan pemantauan transaksi.

"Investasi ini kami pandang sebagai bagian krusial untuk menjaga kepercayaan nasabah sekaligus mendukung pertumbuhan transaksi digital yang berkelanjutan," imbuhnya.

Selanjutnya: Ekspor RI ke UEA Tembus US$ 2,10 Miliar per Juli 2025

Menarik Dibaca: Mantle Bertahan di Jajaran Kripto Top Gainers, Story (IP) Terdepak ke Top Losers

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Video Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×