kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.224   -44,00   -0,27%
  • IDX 7.097   0,57   0,01%
  • KOMPAS100 1.061   -1,66   -0,16%
  • LQ45 834   -1,33   -0,16%
  • ISSI 215   0,18   0,08%
  • IDX30 426   -0,55   -0,13%
  • IDXHIDIV20 514   0,79   0,15%
  • IDX80 121   -0,21   -0,17%
  • IDXV30 125   -0,28   -0,22%
  • IDXQ30 142   -0,01   0,00%

Tren konsolidasi bank kian marak di 2017


Selasa, 20 Desember 2016 / 10:39 WIB
Tren konsolidasi bank kian marak di 2017


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Wajah perbankan Indonesia dipastikan berubah di tahun depan. Boleh jadi, tahun 2017 menjadi babak puncak tren konsolidasi perbankan seiring cita-cita regulator untuk mengurangi jumlah bank sekaligus rencana konsolidasi bank milik pemerintah (BUMN).

Irwan Lubis, Deputi Komisioner Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengatakan, pihaknya mendorong bank besar untuk menggelar konsolidasi perbankan di tahun depan. Rekomendasi OJK: bank besar mengakuisisi bank kecil yang kesulitan modal.

“Tahun 2017 diproyeksikan akan berkurang sebanyak 4 bank-5 bank menjadi sekitar 110 hingga 113 bank,” ujar Irwan Lubis kepada KONTAN.

Irwan mengatakan, konsolidasi perbankan membutuhkan proses panjang karena jumlah bank saat ini sangat banyak, yakni berjumlah 118. Jika selama ini konsolidasi dimotori investor asing, tahun depan OJK mendorong bank besar lokal untuk gencar mengakuisisi.

Beberapa bank BUMN sudah bersiap melakukan aksi ekspansi anorganik di 2017. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), misalnya. Bank spesialis kredit mikro ini menganggarkan dana jumbo sebesar Rp 2,5 triliun sampai Rp 3 triliun.

“Untuk suntikan anak usaha sebesar Rp 2 triliun, sedangkan Rp 1 triliun untuk akuisisi,” ujar Haru Koesmahargyo, Direktur Keuangan BRI, Senin (19/12).

Haru mengatakan, setelah pembentukan holding bank BUMN rampung, BRI bakal mewujudkan rencana untuk mengakuisisi Bahana Sekuritas. Rencana ini sudah masuk rencana bisnis bank (RBB) 2017 namun masih dibahas di Kementerian BUMN.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mengalokasikan belanja modal hingga Rp 3 triliun untuk membeli bank kecil. “Selain untuk akuisisi, ada juga rencana pengembangan,” ujar Jan Hendra, Sekretaris Perusahaan BCA.

Dominasi asing

Meski bank lokal sudah mulai unjuk gigi, aksi investor asing membeli bank lokal masih bakal mendominasi tren konsolidasi tahun depan. Setidaknya ada beberapa proses merger dan akuisisi yang bakal disetujui otoritas di 2017.

Contoh, China Construction Bank (CCB) yang masih memproses merger antara Bank Windu dan Bank Antardaerah (Bank Anda). Ada pula investor asal Korea Selatan, Apro Financial, yang memproses merger dua bank lokal yang sudah diakuisisi, yakni Bank Andara dan Bank Dinar.

"Tahun depan ada satu investor asing yang akan akuisisi dan merger dua bank lagi," tandas Irwan. Kendati enggan memerinci, Irwan menyebutkan, target akuisisi bank besar lokal dan bank asing masih berkutat pada bank kecil dengan kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) I dan II yang memiliki modal inti kurang dari Rp 5 triliun.

Jelang penutup tahun ini, baru Bank Shinhan Indonesia dan Bank Centratama yang sudah mengantongi restu merger dari OJK.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×