kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Tren Rasio NIM Bank Besar Masih Turun, Cermati Penyebabnya


Kamis, 07 Agustus 2025 / 18:57 WIB
Diperbarui Kamis, 07 Agustus 2025 / 18:59 WIB
Tren Rasio NIM Bank Besar Masih Turun, Cermati Penyebabnya
ILUSTRASI. Teller menghitung uang di Bank Mega, Jakarta (12/3/2024). Hingga pertengahan tahun 2025 ini upaya perbankan dalam menjaga profitabilitas untuk tetap stabil nyatanya masih penuh tantangan.


Reporter: Vatrischa Putri Nur | Editor: Noverius Laoli

Presiden Direktur CIMB Niaga Lani Darmawan turut berkomentar soal ini. Dia menyebut, rasio NIM yang kian menurun ini disebabkan oleh CoF biaya DPK yang masih tinggi.

“Penyebab utama adalah cost of fund biaya DPK yang masih tinggi, walaupun secara month-on-month mulai kelihatan berangsur menurun dan juga kredit non ritel yang tumbuh lebih tinggi di paruh pertama tahun ini di mana yield atau loan rate lebih murah,” kata Lani kepada Kontan, Kamis (7/8).

Di tengah kondisi yang menantang ini, Lani mengatakan jika pihaknya menarget rasio NIM CIMB Niaga bisa terus berada di level stabil, yakni di kisaran 3,9% - 4,2% hingga akhir tahun.

Hal ini juga sejalan dengan komponen pendapatan lain seperti fee based income (pendapatan nonbunga) bank yang dicatatnya makin menunjukkan pertumbuhan yang baik.

Baca Juga: Pertumbuhan Kredit Perbankan Melambat di Juni 2025, Ini Kata OJK

“Guidance kami sampai akhir tahun NIM berkisar di 3,9% - 4,2%. Tidak berubah sejak kuartal lalu dengan harapan likuiditas di pasar bisa membaik di semester-II. Namun, kami juga melihat komponen lainnya dari pendapatan seperti fee income yang bertumbuh baik. Sehingga, fee to income ratio bisa mencapai lebih dari 30%” jelasnya. 

EVP Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F Haryn, mengatakan jika mengenai rasio NIM bank ini menurutnya hanya merupakan salah satu komponen indikator profitabilitas, yang belum memperhitungkan pendapatan nonbunga, biaya operasional perusahaan, dan biaya pencadangan kredit.

Sehingga, dirinya melihat pergerakan rasio NIM ke depan akan sejalan dengan permintaan kredit, pergerakan suku bunga, dan kondisi likuiditas. Pada umumnya, kinerja perbankan akan sejalan dengan kondisi perekonomian. 

Capaian positif rasio NIM BCA di Juni 2025 ini sejalan dengan perbaikan komposisi aset produktif yang disebabkan peningkatan volume kredit.

Baca Juga: OJK Atur Ketentuan Pembagian Risiko Kredit Industri Penjaminan, Ini Respons Perbankan

“Ada pun Cost of fund BCA relatif terjaga sehubungan dengan keunggulan perbankan transaksi yang dimiliki BCA,” kata Hera.

Ke depan, BCA terus berkomitmen bakal terus mendorong penyaluran kredit ke berbagai segmen dan sektor secara pruden sekaligus mempertimbangkan prinsip-prinsip kehati-hatian. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×