kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,85   -24,88   -2.68%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Uji Coba dengan Thailand & Malaysia, 24,2 Juta Merchant Terhubung QRIS Lintas Negara


Minggu, 24 April 2022 / 13:26 WIB
Uji Coba dengan Thailand & Malaysia, 24,2 Juta Merchant Terhubung QRIS Lintas Negara
ILUSTRASI. Transaksi QRIS aplikasi Qasir.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna memperluas penggunaan Quick Response Code Indonesiaan Standard (QRIS), Bank Indonesia (BI) terus melakukan uji coba dengan menggandeng bank sentral Thailand dan Malaysia. BI akan terus memperluas QRIS dengan menyasar negara yang memiliki potensi pendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi dalam perdagangan atau pariwisata.  

Terlebih, transaksi QRIS di dalam negeri terus mengalami kenaikan seiring dengan peningkatan penerimaan pembayaran digital di tengah pandemi. BI mencatatkan transaksi QRIS mencapai 66 juta transaksi dengan nilai Rp 5,8 triliun per Maret 2022.  Bahkan BI meningkatkan limit transaksi QRIS dari Rp 5 juta menjadi Rp 10 juta per 1 Maret 2022.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI, Filianingsih Hendarta menyatakan uji coba ini terus berlangsung namun dengan masih terbatasnya mobilitas akibat pandemi maka transaksinya masih perlu terus didorong. 

Baca Juga: Transaksi Digital Banking Diproyeksikan Bisa Capai Rp 51.729 Triliun di Akhir 2022

Transaksi yang tercatat dilakukan oleh Penyedia Jasa Pembayaran (PJP) dalam rangka memastikan baik transaksi baik inbound maupun outbound dapat berjalan.

“Di Indonesia, merchant  yang telah menggunakan QR Pembayaran telah mencapai 16,1 juta, sedangkan Thailand sekitar 7 juta dan Malaysia 1,1 juta. Pembayaran digital akan menjadi alternatif metode pembayaran yang mudah dan efisien bagi masyarakat untuk melengkapi pembayaran secara tunai,” ujarnya kepada Kontan.co.id belum lama ini. 

Ia menyebut peningkat penggunaan pembayaran digital domestik di masing-masing negara saat masa pandemi akan menjadi modal awal perubahan perilaku dari semula menggunakan uang kartal menjadi lebih digital dengan mobile payment seperti QRIS.

SVP Transaction Banking Retail Sales Bank Mandiri, Thomas Wahyudi menyatakan Bank Mandiri sedang mempersiapkan kegiatan uji coba penerimaan transaksi QR Cross Border yang diinisiasi oleh BI baik QR Thailand maupun QR Malaysia. 

Di sisi lain, bank berlogo pita emas ini juga sedang mempersiapkan untuk penerimaan transaksi QR dari e-Wallet Alipay.

“Kami optimistis transaksi QRIS lintas negara ini akan men-generate transaksi yang cukup baik mengingat saat ini teknologi QR sudah mulai secara umum digunakan, dimana memang kecenderungan orang selalu membawa serta ponsel pintasnya bersama mereka. Penggunaan QR tentunya akan lebih memudahkan wisatawan dalam bertransaksi secara nyaman dan seamless,” tuturnya. 

Baca Juga: BI Kerek Batas Uang Elektronik yang Bisa Disimpan Mulai 1 Juli 2022

Seiring dengan itu, bank akan membawa berkah bagi bank. Selain memberikan kenyamanan bagi nasabahnya, bank juga akan mengantongi pendapatan berbasis komisi. 

“Fee yang didapatkan oleh Bank atas transaksi QR Cross Border sendiri adalah dalam bentuk share fee Merchant Discount Rate (MDR). Saat ini, nilai sharing MDR-nya masih dalam tahap diskusi antara Penyelenggara, Asosiasi dan juga regulator,” tambahnya. 

Asal tahu saja, MDR merupakan tarif yang dikenakan oleh bank kepada merchant atau pedagang yang terhubung ke ekosistem QRIS. Besaran MDR ini akan ditetapkan sendiri oleh BI.

Head of Marketing, Branding and Digital Products PT Bank Commonwealth  Lia Rosmalia menyambut baik inisiatif QRIS lintas negara ini. Lantaran akan memperluas opsi bagi nasabah kami untuk melakukan transaksi pembayaran di luar negeri.

“Saat ini nasabah kami sudah bisa melakukan transaksi pembayaran di luar negeri menggunakan debit card atau tarik tunai di jaringan ATM CBA di Australia. Dengan adanya QRIS lintas negara membuat transaksi belanja di luar negeri menjadi semakin mudah dan juga aman,” paparnya.

Ia berharap bila inisiatif ini dijalankan, jumlah transaksi yang terjadi akan terus meningkat, mengingat beberapa negara sudah mulai membuka perbatasan untuk kunjungan wisatawan. Penggunaan QRIS yang mempermudah transaksi juga akan sangat mendukung perkembangan dan tren saat ini menuju masyarakat tanpa uang tunai atau cashless society.

Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) Royke Tumilaar juga merasa optimistis bahwa periode Ramadhan dan Lebaran 2022 akan menjadi momentum yang paling baik untuk akselerasi kinerja transaksi QRIS. 

BNI terus memperluas jumlah merchant agar akseptasi fitur QRIS BNI Mobile Banking semakin luas. Pada kuartal pertama  2022, BNI telah melakukan akuisisi lebih dari 1,6 juta merchant QRIS dengan volume transaksi QRIS BNI mencapai Rp 297 miliar. 

Baca Juga: Dipakai 16,1 Juta Nasabah, Nilai Transaksi BRImo Tumbuh 175% yoy di Maret 2022

“Kesiapan akseptasi tersebut diharapkan dapat mendorong masyarakat untuk semakin mengandalkan transaksi cashless dan cardless QRIS sebagai metode transaksi utamanya sehari-hari. Melalui kemudahan QRIS BNI Mobile Banking yang cukup scan and go akan memberikan experience yang nyaman, aman, cepat, dan praktis bagi nasabah,” jelas Royke.

Asal tahu saja, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) naik menjadi 18.500 per Februari 2022. Angka ini naik 21,91% jika dibandingkan dengan posisi Januari 2022 yang hanya 15.100 kunjungan. Kenaikan jumlah wisman ini akan menjadi modal awal bagi larisnya penggunaan QRIS lintas negara.

Dalam melakukan transaksi QRIS, BI menggunakan skema currency settlement (LCS) yang memungkinkan nasabah tetap menggunakan rupiah walau sedang di luar  negeri. Sebab, dengan payung LCS, penyelesaian transaksi bilateral antara dua negara yang dilakukan dalam mata uang masing-masing negara. Lantaran, setelmen transaksinya dilakukan di dalam yurisdiksi wilayah negara masing-masing. 

Jadi, nasabah tidak perlu lagi repot-repot lagi menukar uang secara manual. Sebab, bank yang tergabung dalam inisiatif QRIS lintas negara ini akan langsung memproses transaksi penukaran nilai tukar mata uang lokal akan meningkatkan efisiensi transaksi sehingga biaya transaksi menjadi lebih murah.   

Bahkan, QRIS lintas negara ini disinyalir dapat meningkatkan transaksi UMKM, karena memudahkan konsumen mancanegara untuk bertransaksi saat membeli produk lokal. Begitu pula pada sektor pariwisata, para wisatawan asing nantinya cukup menggunakan QR Cross-border jika ingin bertransaksi saat vakansi di Indonesia. Begitu juga jika kita ingin bepergian ke luar negeri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×