Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Bank Korea Exchange (KEB) Indonesia resmi bergabung dengan PT Bank Hana Indonesia. Sesuai dengan surat persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tertanggal 11 Februari 2013, proses merger sudah dapat pengesahan dari Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 20 Februari 2014.
Usai resmi merger, kedua bank menunggu persetujuan otoritas lembaga perbankan untuk berganti nama menjadi Bank KEB Hana. Direktur Bank Hana (hasil penggabungan), Efdinal Alamsyah mengungkapkan, pasca merger, perseroan akan melakukan ekspansi dengan menambah jaringan kantor cabang di luar pulau Jawa.
Bank asal negeri ginseng ini akan berekspansi usaha dengan membuka 10 kantor cabang lagi tahun 2014. Sehingga, kantor cabang Bank Hana akan menjadi 50 cabang pada tahun ini.
"Untuk memperluas basis nasabah dan memperkuat posisi di pasar perbankan nasional, kami berencana menambah jaringan kantor cabang hingga menjadi 50 cabang di tahun 2014 ini," ujar Efdinal dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (10/3).
Saat ini jumlah jaringan yang dimiliki perseroan adalah 40 kantor cabang dan tersebar di wilayah Jabodetabek, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Tahun ini, perseroan memberanikan diri melebarkan sayap di pulau Sumatra dan juga wilayah Sulawesi Selatan.
"Fokus kami di pulau Jawa. Tapi untuk tahun ini kami berencana buka cabang di Sumatera dan Sulawesi Selatan," jelasnya.
Selain itu, dalam hal jaringan elektronik, perseroan telah memiliki 39 unit gerai anjungan tunai mandiri (ATM) dan telah terkoneksi dengan jaringan Prima dan Alto. Dengan begitu, pada dasarnya, nasabah Bank Hana dapat mengakses sebagian besar terminal ATM manapun yang ada di Indonesia.
Selain menyatukan jaringan, merger Bank KEB dan Bank Hana juga mensinergikan masing-masing keunggulan yang dimiliki dalam hal produk maupun layanan yang lebih beragam kepada para nasabahnya baik nasabah Korea maupun nasabah lokal.
Merger ini, menurut Efdinal akan memperkuat posisi bank KEB Hana itu menjadi bank Korea terbesar dari sisi aset maupun jaringan di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News