kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,05   -17,44   -1.89%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Walau kondisi ekonomi tak stabil, rasio NSFR perbankan tetap terjaga


Rabu, 11 September 2019 / 15:47 WIB
Walau kondisi ekonomi tak stabil, rasio NSFR perbankan tetap terjaga
ILUSTRASI. Pelonggaran uang muka KPR


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Di sisi lain, Direktur Keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) Ferdian Timur Satyagraha mengatakan posisi NSFR perseroan per Juli tercatat sebesar 153%. Nilai tersebut sudah jauh di atas ketentuan OJK. Ferdian mengatakan, pihaknya akan mengupayakan posisi rasio tersebut terjaga hingga akhir tahun 2019.

"Kami akan meningkatkan rasio dana murah (CASA) stabil yang bersifat transaksional seperti tabungan dan giro," katanya. Bank bersandi saham (BJTM, anggota indeks Kompas100) ini juga memastikan untuk menjaga posisi aktiva likuid tetap pada posisi aman untuk memenuhi ketentuan rasio NSFR dari regulator.

Baca Juga: MNC Sekuritas terima mandat IPO tiga perusahaan di sisa tahun ini

Bila merujuk pada beberapa laporan keuangan bank, seluruh BUKU III dan BUKU IV sudah memenuhi ketentuan OJK. Namun, beberapa bank besar seperti PT Bank Mandiri Tbk dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) memang mencatat penurunan NSFR pada periode kuartal II 2019 lalu.

BRI misalnya mencatat posisi NSFR pada periode Juni 2019 ada di level 128,41% atau turun dari Maret 2019 yang mencapai 134,42%. Menurut penjelasannya, penurunan tersebut merupakan hasil dari peningkatan pada komponen ASF sebesar 0,04% dari periode Maret 2019. Sedangkan, komponenen RSF mengalami peningkatan yang lebih besar yakni 4,72% atau Rp 33,89 triliun.

Sementara itu, NSFR Bank Mandiri turun sebesar 0,64% per Juni 2019 secara qoq menjadi 116,66%. Penyebabnya yakni peningkatan ASF Bank Mandiri tumbuh 1,91% qoq atau naik Rp 13,88 triliun, lebih rendah dari peningkatan RSF sebesar 2,47% qoq.

Baca Juga: Menabung emas di Pegadaian Digital, bisa lewat BRI Internet Banking

Peningkatan ASF ini utamanya berasal dari kenaikan ASF simpanan dari nasabah perorangan dan usaha mikro sebanyak Rp 10,57 triliun, ASF simpanan dari nasabah korporasi juga naik Rp 7,85 triliun.

Adapun, peningkatan RSF berasal dari RSF kredit perorangan, usaha mikro dan perusahaan non keuangan yang naik Rp 16,84 triliun. Selain itu, RSF kredit pada lembaga keuangan naik Rp 3,52 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×