Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Walau kredit multiguna mengalami perlambatan secara industri. Sejumlah bank mengaku kredit multiguna masih tumbuh positif. Salah satunya yakni PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang menyebut per Juli 2019 kredit multiguna (Kring BTN) tumbuh 14% secara year on year (yoy) dari Rp 1,63 triliun menjadi Rp 1,87 triliun.
Direktur BTN Mahelan Prabantarikso mengatakan, realisasi tersebut sedikit mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tumbuh 13% secara tahunan.
"Tahun ini BTN menargetkan Kring BTN dapat tumbuh pada kisaran di atas 15% (yoy)," terangnya kepada Kontan.co.id, Kamis (22/8).
Baca Juga: Suku bunga BI turun lagi, BRI kian yakin bisa capai target pertumbuhan kredit 12%
Pihaknya juga sudah menyusun sejumlah strategi untuk mengejar target tersebut. Salah satunya adalah dengan fokus menyasar pegawai Kementerian atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pensiunan.
Selain itu, perseroan juga melakukan kerjasama dengan jasa fronting agent untuk pemasarannya, sambil mengoptimalkan kerjasama payroll yang telah berjalan.
Selain BTN, PT Bank CIMB Niaga Tbk juga mengaku kredit multiguna tumbuh secara positif. Direktur Konsumer CIMB Niaga Lani Darmawan mengatakan per Juli 2019 kredit multiguna dan refinancing sudah tumbuh di atas 25% secara yoy.
"Sejalan dengan cross selling dan portofolio management yang kami jalankan," ujarnya.
Baca Juga: Sebentar lagi, SIM bisa dipakai sebagai uang elektronik
Menurut Lani, kredit multiguna berkaitan dengan kredit pemilikan rumah (KPR) lantaran dijadikan sebagai agunan kredit multiguna. Berdasarkan pemantauannya, permintaan kredit baru memang lebih banyak berasal dari primary market namun dengan ticket size lebih kecil.
Sedangkan secondary market punya ticket size yang lebih besar. "Kami sedang coba balancing. Termasuk penerapan relationship based dan risk based pricing," lanjutnya.
Hingga akhir tahun, pihaknya optimis kredit konsumer masih memiliki ruang pertumbuhan.
Berbeda dengan BTN dan CIMB Niaga, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) justru mengatakan kredit multiguna (BNI Griya Multiguna/BGM) memang melambat.
Baca Juga: Smart SIM akan terintegrasi dengan uang elektronik TapCash milik BNI
Direktur Konsumer BNI Tambok P. Setyawati Simanjuntak hal tersebut terjadi secara industri di tahun 2019. Meski begitu, Ia mengaku tidak khawatir lantaran kredit porsi kredit multiguna masih sangat kecil jika dibandingkan dengan produk konsumer lainnya.
"Komposisi BGM tidak besar karena fokusnya di rumah pertama," katanya. Sayangnya, Tambok belum dapat merinci besaran pertumbuhan kredit multiguna perseroan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News