Sumber: KONTAN |
JAKARTA. PT Bumiputera Muda 1967 (Bumida) menargetkan perolehan premi sekitar Rp 500 miliar di tahun 2009. Untuk mencapai target tersebut, Bumida akan meningkatkan perolehan premi dari sektor ritel. Produk personal accident atau asuransi kecelakaan serta asuransi kesehatan menjadi tumpuan Bumida memperbesar penerimaan premi.
Direktur Pemasaran Joko Hananto mengatakan, pasar ritel menyumbang 40% dari perolehan premi di tahun 2008. Sebanyak 60% premi berasal dari sektor korporasi. "Target kami dalam dua-tiga tahun mendatang adalah meningkatkan kontribusi pasar ritel, hingga melebihi sumbangan sektor korporasi," tutur Joko.
Pengelola Bumida menilai bisnis ritel lebih aman di saat krisis. Joko mengingat, di masa krisis moneter 1998 silam, Bumida bisa bertahan karena pasar terbesarnya adalah sektor ritel. Asuransi ritel lebih kebal karena nilai klaim tidak besar sementara risiko lebih kecil.
Memang sektor korporasi punya keunggulan daripada ritel dalam kecepatan mengakumulasi premi. Namun Joko mengingatkan, risiko sektor korporasi juga besar karena nilai klaimnya biasanya besar.
Tahun depan, Bumida akan meluncurkan produk asuransi kecelakaan diri yang menyasar konsumen mal dan hotel. Jadi, konsumen yang belanja di mal minimal Rp 100.000 mendapatkan perlindungan gratis, jika mengalami kecelakaan saat berbelanja di mal.
Konsumen tinggal menukarkan struk belanja sebagai polis ke posko yang tersedia. Pembayar premi adalah pengelola mal dan hotel. Bumida hanya menyasar mal dan hotel kelas atas.
Bumida akan memberikan santunan Rp 15 juta atas kecelakaan di mal yang menimbulkan kematian. Sedang untuk tamu hotel sebesar Rp 60 juta. "Nilai santunan disesuaikan dengan tarif hotel yang dipilih konsumen," tambahnya.
Produk yang akan ditawarkan di seluruh Indonesia itu, sekarang baru tersedia di Jakarta dan sekitarnya. Bumida menargetkan produk tersebut bisa mendatangkan premi minimal Rp 96 miliar di tahun pertama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
