kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.904.000   -25.000   -1,30%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

AAJI: Terdapat 267.117 Tenaga Pemasar di Industri Asuransi Jiwa pada Kuartal I-2025


Sabtu, 07 Juni 2025 / 16:41 WIB
AAJI: Terdapat 267.117 Tenaga Pemasar di Industri Asuransi Jiwa pada Kuartal I-2025
ILUSTRASI. Produk Asuransi: Agen menawarkan produk asuransi di Jakarta, Rabu (3/4/2024). Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) produk tradisional masih mendominasi pendapatan premi industri asuransi jiwa pada 2023. Berdasarkan data full year 2023, produk tradisional mengambil porsi 52% atau Rp 92,33 triliun, sedangkan unitlink 48% atau Rp 85,33 triliun. KONTAN/Baihaki/3/4/2024


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mencatat adanya penurunan jumlah tenaga pemasar atau agen di industri asuransi jiwa. Kepala Departemen Komunikasi AAJI Karin Zulkarnaen mengatakan ada 267.117 tenaga pemasar atau agen di industri asuransi jiwa pada kuartal I-2025.

"Jumlahnya turun 51%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ungkapnya saat ditemui seusai konferensi pers AAJI di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (4/6).

Karin menerangkan penurunan itu disebabkan para tenaga pemasar tak memperpanjang lisensi mereka. Padahal, dia bilang AAJI selalu meminta tenaga pemasar untuk memperpanjang lisensinya atau terus diperbaharui. Hal itu juga sesuai dengan ketentuan yang tertuang dalam Peraturan OJK (POJK).

"Ketika agen itu tidak memperpanjang, ya, dianggap sudah selesai," ujarnya.

Baca Juga: Prudential Gandeng MDRT untuk Tingkatkan Profesionalisme Agen Asuransi

Lebih lanjut, Karin mengungkapkan sebenarnya dari perusahaan asuransi sendiri sudah menyediakan program untuk peningkatan kualitas para agen, termasuk memfasilitasi mereka untuk perpanjangan lisensi dan pelatihan. Namun, semua balik lagi ke pilihan agen tersebut akan memperpanjang atau tidak lisensi mereka.

Karin juga berpendapat sebenarnya tenaga pemasar asuransi merupakan profesi yang sangat menjanjikan. Hal itu mengingat populasi Indonesia yang lebih dari 280 juta jiwa, tentu dibutuhkan tenaga pemasar untuk memasarkan produk asuransi.

Baca Juga: AAJI Ungkap Sejumlah Tantangan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Premi Asuransi Jiwa

"Jika melihat posisi saat ini, berarti kira-kira ada 1 agen buat 1 juta jiwa. Jadi, masih sangat besar. Akan tetapi, mungkin keberadaannya belum tersebar secara merata," kata Karin.

Selain itu, Karin juga mengungkapkan peran tenaga pemasar atau agen begitu penting di industri asuransi. Sebab, mereka yang akan berkomunikasi secara langsung dengan para nasabah terkait suatu produk, termasuk dalam hal konsultasi. 

"Kalau soal produk, sebetulnya konsultasi menjadi hal yang penting. Produknya sudah bisa tahu dan lihat dengan sendiri, tetapi konsultasinya merupakan peranan dari para agen," ucap Karin. 

Baca Juga: Agen Asuransi Masih Diandalkan Guna Meraup Premi

Selanjutnya: OJK Terima Sejumlah Permohonan Izin Usaha di Bidang Pergadaian

Menarik Dibaca: Rahasia Resep Sambal Lamongan untuk Pecel Lele, Ternyata Ini yang Bikin Laris

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×