Reporter: Ferry Saputra | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Asuransi Central Asia (ACA) menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kinerja lini asuransi perjalanan.
Kepala Divisi Travel and Personal Lines ACA Sugiarto mengatakan ACA akan mengimplementasikan strategi kemitraan yang agresif baik secara Business to Business (B2B) maupun Business to Business to Consumer (B2B2C).
Sugiarto menambahkan ACA akan memaksimalkan kerja sama dengan e-commerce dan platform digital. Dia bilang upaya itu menjadi salah satu pilar strategi utama dalam mendorong kinerja asuransi perjalanan.
Baca Juga: Porsi Premi Digital Capai 2,87%, OJK Soroti Potensi Pertumbuhan Lima Tahun ke Depan
"Sejauh ini, kami telah menjalin kemitraan strategis dengan beberapa maskapai penerbangan utama, platform e-commerce, dan Online Travel Agents (OTA)," ungkapnya kepada Kontan, Minggu (30/11/2025).
Sugiarto menerangkan kolaborasi itu memungkinkan ACA untuk menjangkau konsumen secara langsung di titik pembelian tiket atau booking perjalanan. Dengan demikian, proses pembelian asuransi menjadi lebih mudah dan terintegrasi.
Lebih lanjut, Sugiarto berharap pemerintah dapat makin mendukung sektor pariwisata di Indonesia, dengan mempertimbangkan kewajiban kunjungan ke tempat-tempat wisata dilindungi oleh asuransi. Dia bilang langkah itu akan membuat liburan terasa lebih aman dan nyaman bagi seluruh wisatawan, terutama saat memasuki musim liburan.
Selain itu, langkah tersebut juga dinilai bisa melindungi wisatawan dari kejadian yang tak terduga saat memasuki musim liburan.
Baca Juga: AAUI Beberkan Tantangan yang Dihadapi Reasuransi untuk Tingkatkan Ekuitas
"Oleh karena itu, perlindungan asuransi di tempat wisata domestik akan menjadi katalisator baru bagi pertumbuhan industri pariwisata dan asuransi perjalanan secara keseluruhan," ucap Sugiarto.
Sementara itu, Sugiarto mengatakan pendapatan premi asuransi perjalanan ACA tumbuh dobel digit per Oktober 2025, jika dibandingkan periode sama tahun lalu. Sayangnya, tak disebutkan nilai perolehan premi tersebut. Dia hanya menjelaskan bahwa penyebab pertumbuhan asuransi perjalanan ACA didorong meningkatnya kembali perjalanan ke luar negeri, baik untuk bisnis maupun wisata.
Selain itu, adanya efektivitas strategi kemitraan yang dijalankan perusahaan dan tingginya kesadaran konsumen mengenai pentingnya perlindungan saat bepergian ke luar negeri, terutama mereka yang bepergian ke wilayah yang memiliki persyaratan visa ketat.
Selanjutnya: Dana Pensiun Atlet dan Pelatih Dinilai Feasible, OJK: Berpotensi Perluas Peserta
Menarik Dibaca: Tanda-Tanda Seseorang Mengalami Trust Issue, Suka Overthinking
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













