kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Ada 14 bank menunggu nasib pengembalian kredit dari SNP Finance


Rabu, 30 Mei 2018 / 12:29 WIB
Ada 14 bank menunggu nasib pengembalian kredit dari SNP Finance
ILUSTRASI. SNP Finance


Reporter: Galvan Yudistira, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang, Titis Nurdiana, Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kasus gagal bayar bunga medium term notes (MTN) PT Sunprima Nusantara Pembiayaan atau SNP Finance bukan hanya membuat investor pemegang surat utang perusahaan ini ketar-ketir. Sejumlah bank yang memberikan pinjaman SNP Finance pun ikut was-was.

Kredit perbankan yang mengalir ke SNP Finance jauh lebih besar dibanding MTN yang diterbitkan perusahaan itu.  Kabar yang sampai ke KONTAN, ada 14 bank disebut-sebut memiliki eksposur kredit. Total kopral jumlahnya Rp 4,2 triliun.  Sebagai pembanding, total MTN SNP Finance tercatat Rp 1,85 triliun.

Celakanya, total ekuitas SNP Finance per Desember 2017 lalu hanya senilai sekitar Rp 733,4 miliar (lihat infografik).

Berdasarkan data yang diterima KONTAN, dari 14 bank yang memberikan kredit ke SNP Finance, tiga diantaranya adalah bank besar.

Yakni Bank Mandiri, Bank Central Asia (BCA) dan Bank Panin. Lainnya: ada Bank J-Trust, Bank Victoria, Bank Resona Perdania, Bank Nusantara Parahyangan, Bank China Trust, Bank International Nobu, Bank Woori Saudara, BJB, Bank Sinarmas, Bank Capital, dan Bank Ganesha.

Bank Mandiri tercatat sebagai kreditur terbesar SNP Finance senilai Rp 1,4 triliun. Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, kredit Mandiri ke SNP Finance itu mengalir sebelum tahun 2010.

Kata Tiko, panggilan karib Dirut Bank Mandiri, kredit itu sempat lancar. Baru setahun  yang lalu, Bank Mandiri mulai notice bahwa pencatatan piutang dengan posisi kredit sudah tidak cocok lagi. 

Alhasil, Mei ini, kredit ke SNP Finance masuk kategori kredit macet kolektibilitas 5, pasca bisnis perusahaan ini dibekukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta dalam proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Bank Mandiri mengaku akan mengikuti proses PKPU dan melihat penawaran dari SNP. "Sambil kami mulai proses eksekusi personal guarantee," tandas Tiko, kepada KONTAN, Rabu (29/5).

Wakil Dirut Bank Victoria Rusli mengatakan, pembayaran kredit SNP Finance macet pasca gagal bayar bunga MTN. Kini, kredit Bank Victoria ke SNP menuju kategori kredit bermasalah. "Ya pasti (terkendala pelunasan) karena sudah dibekukan," katanya. Tapi Rusli tak ingat persis porsi kredit ke SNP.

Jasman Ginting, Sekretaris Perusahaan Bank Panin mengakui ada penyaluran kredit ke SNP. Namun dia menyatakan nilai kredit jauh di bawah Rp 500 miliar.

Sementara Suwignyo Budiman, Direktur BCA menyebut, BCA memiliki eksposur kredit ke sejumlah multifinance. Ia mengaku tak hafal multifinance yang menjadi debitur BCA.  

Meski begitu, Deputi Komisioner Manajemen Strategis dan Logistik OJK Anto Prabowo mengaku tidak semua kredit yang mengucur ke SNP Finance macet.  "Semua tergantung dari kolektibilitasnya," ujar Anto. Ia menyebut, bank-bank sudah mengantisipasi pemberian kredit ke multifinance tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×