kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.378.000   -2.000   -0,08%
  • USD/IDR 16.684   8,00   0,05%
  • IDX 8.569   47,05   0,55%
  • KOMPAS100 1.188   7,70   0,65%
  • LQ45 862   4,45   0,52%
  • ISSI 303   3,19   1,07%
  • IDX30 444   1,02   0,23%
  • IDXHIDIV20 514   0,76   0,15%
  • IDX80 134   1,00   0,75%
  • IDXV30 137   0,78   0,57%
  • IDXQ30 142   0,36   0,25%

Ada Momen Nataru, Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksikan Meningkat


Rabu, 26 November 2025 / 14:49 WIB
Ada Momen Nataru, Kinerja Asuransi Perjalanan Diproyeksikan Meningkat
ILUSTRASI. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan kinerja lini asuransi perjalanan berpotensi makin meningkat ke depannya.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproyeksikan kinerja lini asuransi perjalanan berpotensi makin meningkat ke depannya.

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono mengatakan hal itu dipicu seiring meningkatnya mobilitas masyarakat, termasuk momen libur panjang Natal dan Tahun Beru di akhir tahun.

"Kontribusi premi dari asuransi perjalanan diperkirakan mengalami kenaikan. Dengan demikian, mendukung pertumbuhan industri secara keseluruhan," ungkapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Rabu (26/11).

Baca Juga: Kinerja Asuransi Kendaraan Belum Pulih, Begini Respons Sejumlah Pemain

Senada dengan OJK, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) memproyeksikan kinerja lini asuransi perjalanan meningkat hingga akhir tahun ini, seiring adanya momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Wakil Ketua AAUI untuk Bidang Statistik dan Riset AAUI Trinita Situmeang menjelaskan momentum Nataru akan mendorong permintaan asuransi karena banyak masyarakat yang akan berlibur.

"Orang mau liburan saat Nataru, kalau dia menggunakan travel, tentu di dalamnya ada namanya travel insurance dan ada juga yang membeli sendiri. Pasti terjadi penambahan permintaan untuk asuransi tersebut," ungkapnya saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (20/11).

Trinita mengungkapkan sebenarnya peningkatan permintaan asuransi perjalanan sudah bisa dirasakan sejak Oktober dan berdampak ke kinerja lini tersebut. Oleh karena itu, dia memperkirakan asuransi perjalanan akan menjadi salah satu lini yang dimaksimalkan perusahaan asuransi umum untuk mendorong kinerja.

"Seharusnya memang menjadi salah satu dari elemen pertumbuhan yang cukup sustainable bagi perusahaan asuransi. Secara jumlahnya, masih belum terlalu besar, sedangkan produknya memang diperlukan, termasuk saat berlibur," tuturnya.

Trinita mencontohkan saat ini memang tren pembelian asuransi perjalanan memang didominasi anak muda yang pergi berlibur. Dia bilang kalau ada delay penerbangan atau kondisi lain, mungkin masyarakat sudah memikirkan fitur asuransi perjalanan yang harus dibeli.

Trinita mengatakan hal itu juga berpotensi meningkatkan literasi masyarakat terhadap asuransi karena masyarakat akan mencari tahu jenis produk yang cocok dengan kebutuhan mereka saat berlibur.

Baca Juga: AAJI Nilai Asuransi Kesehatan Masih Berpotensi Tumbuh hingga Akhir Tahun 2025

Trinita menerangkan sejauh ini memang kebanyakan permintaan pembelian asuransi perjalanan itu berasal dari segmen travel. Sebab, ada beberapa kewajiban perjalanan yang memang mesti disertakan dengan asuransi. 

"Kalau mau bepergian, apalagi mau mengurus Visa, harus ada asuransi. Selain itu, ada juga permintaan datang melalui kanal digital atau online. Sebab, masyarakat dapat dengan mudah membeli asuransi perjalanan, termasuk anak muda," kata Trinita.

Adapun asuransi perjalanan masuk dalam lini aneka atau miscellaneous. Berdasarkan data AAUI, lini tersebut membukukan premi sebesar Rp 3,93 per kuartal III-2025. Nilainya meningkat 9,4%, jika dibandingkan periode sama tahun lalu.

Selanjutnya: Strategi Danamon Jaga Pertumbuhan Kredit Konsumsi Jelang Nataru 2025

Menarik Dibaca: Tayang 8 Januari, Film Suka Duka Tawa Rilis Official Trailer & Poster

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×