kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Akhir tahun, Bank Mandiri ganti 18.000 mesin ATM


Sabtu, 21 November 2015 / 18:59 WIB
Akhir tahun, Bank Mandiri ganti 18.000 mesin ATM


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Bank Indonesia tengah melakukan review atau peninjauan atas keharusan migrasi teknologi dari magnetic stripe menjadi microchip pada kartu debit/ATM. Tinjauan ini dilakukan lantaran penggunaan teknologi microchip bukan hanya terbatas pada kartu debit/ATM yang diterbitkan oleh perbankan saja, tetapi juga menyangkut mesin ATM dan juga EDC (electronic data capture).

Senior Executive Vice President Transactional Banking Bank Mandiri Rico Usthavia Frans mengungkapkan perseroan telah menyiapkan diri untuk peralihan teknologi ini. Menurut Rico, perseroan menyiapkan infrastruktur peralihan teknologi ini secara bertahap mulai dari teknologi yang dapat membaca chip pada kartu yaitu platform National Standars Indonesia Chip Card Spesification (NSICCS) pada mesin ATM.

"Kesiapan Bank Mandiri lebih kepada penerapan teknologi chip di mesin ATM dan juga kartu debit/ATM," kata Rico di Jakarta beberapa waktu lalu.

Rico mengungkapkan, untuk mesin ATM bank yang nangkring di bursa dengan kode BMRI akan mengadakan penggantian atau roll out sebanyak 17.000 - 18.000 unit mesin ATM pada akhir tahun ini.

"Semua unit mesin ATM yang ada harus roll out. Termasuk ATM Himbara Link Merah Putih pun nantinya sudah akan menggunakan teknologi chip yang bersinergi dengan bank-bank BUMN lain," ucap Rico.

Menurut Rico, ATM Himbara Link Merah Putih yang baru mulai pada tahap proyek percontohan atau pilot project sebanyak 50 unit mesin ini, harus disesuaikan dengan kebijakan BI. Namun sayang, Rico enggan membeberkan berapa kocek yang dirogoh bank dengan kode pita emas untuk investasi ini.

"Investasinya lumayan untuk mesin ATM, tapi itu harus dilakukan demi menunjang keamanan. kartu debit/ ATM dengan teknologi chip juga harganya lebih mahal dibanding yang menggunakan teknologi magnetic stripe," jelas Rico. 

Lebih lanjut Rico menambahkan, migrasi teknologi dari magnetic stripe menjadi microchip tidak serta merta dapat dilakukan secara serempak pada kartu debit/ATM, mesin ATM dan juga mesin EDC. Terlebih, kartu debit/ATM Bank Mandiri yang beredar pun sangat banyak.

"Tidak mungkin penerapannya secara serempak karena kartu debit/ATM, mesin ATM dan mesin EDC juga banyak. Jadi secara bertahaplah," ujar Rico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×