kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.430.000   -10.000   -0,69%
  • USD/IDR 15.249   90,00   0,59%
  • IDX 7.890   60,92   0,78%
  • KOMPAS100 1.205   9,38   0,78%
  • LQ45 979   8,79   0,91%
  • ISSI 228   0,64   0,28%
  • IDX30 500   4,50   0,91%
  • IDXHIDIV20 602   5,21   0,87%
  • IDX80 137   1,12   0,82%
  • IDXV30 140   0,17   0,12%
  • IDXQ30 167   1,34   0,81%

Alasan Presiden Direktur BCA Tak Mendorong BCA Finance Melantai di BEI Usai Merger


Senin, 19 Agustus 2024 / 08:44 WIB
Alasan Presiden Direktur BCA Tak Mendorong BCA Finance Melantai di BEI Usai Merger
ILUSTRASI. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja dalam acara 'Paparan Kinerja BCA Kuartal I 2024 ' pada Senin (22/4/2024). Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memastikan tak akan membawa anak usahanya,melantai di BEI.


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja memastikan tak akan membawa anak usahanya, BCA Finance, untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Di mana, bank sedang melakukan proses penggabungan BCA Finance dengan BCA Multifinance.

Jahja mengungkapkan bahwa saat ini saham-saham di sektor multifinance tidak terlalu bagus. Alhasil, ia bilang tidak ingin jika BCA Finance dipaksakan IPO justru membuat investor dalam tanda kutip merugi.

Baca Juga: Gelar Kegiatan Donor Darah, Presiden Direktur BCA: Melanjutkan Tradisi Rutin

Tak menutup kemungkinan, Jahja melihat jika pihaknya membawa BCA Finance melantai di bursa akan menjadi berita hot. Namun, ia justru tak bisa memastikan mampu mempertahankan harga sahamnya.

”Kalau kita masuk IPO, itu nasabah yang penting harus untung, harus profitable,” ujar Jahja, akhir pekan lalu.

Ia pun menegaskan bahwa tujuan merger antara kedua perusahaan multifinance yang dimiliki itu bukan karena mau melantai di bursa. Menurutnya, langkah merger dilakukan semata-mata hanya untuk tujuan efisiensi.

Seperti diketahui, selama ini BCA Finance fokus pada pemberian kredit untuk produk mobil. Sementara, BCA Multifinance difokuskan pada pemberian kredit untuk segmen kendaraan roda dua. ”Kita mencari efisiensi saja dan harapkan lebih baik,” ujar Jahja.

Baca Juga: Raih Penghargaan Internasional, Presiden Direktur BCA: Kami Terus Berinovasi

Dalam hal ini, Jahja menjelaskan efisiensi yang dimaksudkan adalah adanya penurunan biaya yang bisa ditekan. Alhasil, profitabilitas yang bisa diraih oleh perusahaan pembiayaan milik BCA grup ini bisa lebih baik.

Memang, jika melihat data RTI, pergerakan saham-saham multifinance mayoritas terlihat menurun. Hanya ada beberapa emiten multifinance yang berada di area hijau dalam sepanjang tahun berjalan.

Contohnya, PT Mandala Multifinance Tbk (MFIN) yang mengalami kenaikan 11,99% secara year to date (Ytd) menjadi Rp 3.270 per saham.

Baca Juga: Merger BCA Finance untuk Efisiensi, Bukan untuk Melantai di BEI

Diikuti juga, PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) yang sepanjang tahun berjalan mengalami kenaikan 5,71% secara year to date menjadi Rp 11.575 per saham.

Selanjutnya: Ini Tips Tinggal Bersama Teman di Satu Kamar Kos

Menarik Dibaca: Ini Tips Tinggal Bersama Teman di Satu Kamar Kos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×