Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana mengasuransikan barang-barang milik negara. Hal ini tentunya jadi potensi bisnis yang cukup menggiurkan bagi pelaku usaha asuransi umum.
Namun aset barang milik negara yang diasuransikan pun terbilang besar. Data sementara dari Direktorat Jenderal Kekayaan Negara mencatat nilai aset barang milik negara mencapai Rp 2.183 triliun.
Meski asetnya besar, Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengklaim punya kapasitas yang cukup untuk menanggung risikonya. "Sangat cukup karena asetnya kan tersebar dan tidak hanya berkumpul di satu tempat saja," kata Ketua AAUI Dadang Sukresna belum lama ini.
Aset yang tersebar disebutnya akan membuat faktor risikonya jadi lebih kecil. Berbeda bila aset tersebut hanya terkumpul di satu tempat, maka bisa menimbulkan kerugian besar secara sekaligus bila terjadi suatu faktor risiko.
Selain itu, program asuransi barang milik negara ini pun rencananya akan ditanggung oleh konsorsium. Hal ini disebutnya akan membuat kapasitas gabungan dari para pemain yang ikut serta bakal tambah besar.
Sementara Direktur PT Reasuransi Indonesia Utama alias Indonesia Re Adi Pramana menyebut kemampuan pemain reasuransi lokal pun secara umum mampu untuk mendukung program tersebut.
Kapasitas dari para pemain reasuransi domestik disebutnya cukup untuk menjadi reasuradur (penanggung) dari aset-aset yang diasuransikan pemerintah.
Namun ia tak menampik kemungkinan bila ada aset-aset tertentu yang masih butuh dukungan dari reasuransi asing. "Kalau asetnya cukup sophisticated mungkin masih butuh back up dari pemain reasuransi asing yang sudah lebih berpengalaman," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
