kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank berlomba bikin platform digital wealth management


Kamis, 08 Agustus 2019 / 19:53 WIB
Bank berlomba bikin platform digital wealth management


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis wealth management yang lumayan menghasilkan pendapatan komisi bagi bank membuat beberapa bank mulai marak menyediakan platform digital wealth management bagi nasabah tajirnya.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100) misalnya kini tengah menyiapkan platform. Kelak nasabah tajir Bank Mandiri bisa mendapatkan benefit tambahan misalnya melakukan transaksi reksadana, surat berharga dan lainnya.

Targetnya, platform ini akan diperkenalkan pada 2020 mendatang.

Baca Juga: Ikuti penurunan suku bunga BI, Bank BRI pangkas bunga kredit hingga 50 bps

“Kebutuhan keuangan nasabah ini tak cuma yang dasar, apalagi nasabah HNWI (high net worth individuals) kami kebanyakan juga punya bisnis, pelaku usaha sehingga butuh perkembangan bisnis terkini,” kata Hery di Jakarta, Rabu (7/8).

Hery bilang hingga Juni 2019 setidaknya perseroan memiliki 55.000 nasabah tajir dan telah mengelola dana senilai Rp 205 triliun. Nilai tersebut tumbuh hingga 8,5% (yoy) dibandingkan Juli 2018.

Besarnya dana kelolaan yang dimiliki bank berlogo pita emas ini juga turut mengerek pendapatan komisi alias fee based income perseroan. Rata-rata per tahunnya, Hery bilang perseroan bisa mendapatkan pendapatan komisi senilai Rp 700 miliar. nilai tersebut termasuk dari kanal bancassurance.

Baca Juga: Bank berupaya penuhi porsi kredit UMKM sebesar 20% di tahun ini

“Hingga akhir tahun, kami menargetkan dana kelolaan bisa tumbuh 8%-10%, sedangkan fee based income dari dana kelolaan termasuk dari bancassurance harapannya bisa tumbuh 12%-14%,” lanjut Hery.

Adapula PT Bank Commonwealth yang telah memulai langkah meluncurkan platform digital wealth management lebih dahulu Dengan meluncurkan CommBank SmartWealth pada Januari 2019 lalu.

Head of Wealth Management & Client Growth Bank Commonwealth Ivan Jaya juga mengakui sejak diluncurkan minat nasabah perseroan yang punya dana lebih dai Rp 1 miliar memang tinggi dalam menggunakan CommBank SmartWealth.

Baca Juga: Ini alasan kredit OCBC NISP hanya tumbuh 2% hingga semester I 2019

“Per bulan, secara volume transaksi memang nasabah premier kami yang bertransaksi secara online lebih banyak, sekitar 70%. Tapi kalau secara nominal transaksi secara tertulis masih mendominasi sekitar 60%-70% dari total dana kelolaan kami,” katanya saat ditemui Kontan.co.id, Kamis (8/8) di Jakarta.

Sementara hingga Juni 2019, Ivan mengaku perseroan memiliki dana kelolaan sekitar Rp 30 triliun. Nilai tersebut tumbuh 5% (yoy) dibandingkan Juni 2018. Sedangkan pertumbuhan nasabahnya sebesar 6% (yoy).

Hingga akhir tahun, Ivan menargetkan dana kelolaan perseroan bisa tumbuh 15% dengan pertumbuhan nasabah mencapai 10%. “Bisnis wealth management kami sendiri menyumbang hampir sepertiga pendapatan komisi, 60%-66%. Hingga akhir tahun mungkin bisa sampai 70%,” lanjut Ivan.

Baca Juga: Pembiayaan alat berat Mandiri Tunas Finance turun 60%

CommBank SmartWealth disebut Ivan juga memberikan banyak benefit, khususnya untuk mengoptimalkan portofolio investasi nasabah tajir perseroan. Sebab, platform tersebut pun dilengkapi fitur robo advisory yang bisa merekomendasikan produk-produk investasi sesuai dengan profil resiko nasabah.

Hal ini pula yang membedakan platform ini dengan supermarket investasi yang sekadar menjual produk-produk Investasi.

“Bulan depan kami juga akan tambah fitur dimana nasabah bisa membeli SBN ritel, dan kami juga akan memperluas jangkauan dimana seluruh nasabah kami bisa menggunakan CommBank SmartWealth,” lanjut Ivan.

Baca Juga: Kredit konstruksi tumbuh signifikan di paruh pertama 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×