kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank BUMN mulai menyetor modal ke LinkAja


Kamis, 01 Agustus 2019 / 17:54 WIB
Bank BUMN mulai menyetor modal ke LinkAja


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) mulai menyetor modalnya ke PT Fintek Karya Nusantara (Finarya), pengelola platorm pembayaran digital LinkAja pada tahap pertama sesuai tenggat akhir pada 31 Juli 2019 lalu.

Dua anggota Himbara yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI, anggota indeks Kompas100), dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI, anggota indeks Kompas100).

Baca Juga: BRI suntik dana ke BRI Ventura Rp 800 miliar untuk masuk ke LinkAja

Kedua bank tersebut diketahui telah melakukan penyertaan modal ke Finarya melalui entitas anaknya. ini dilakukan sebab mereka tak bisa langsung menyertakan modal ke Finarya yang bukan lembaga jasa keuangan.

Selasa (30/7) lalu BRI telah melakukan penambahan modal ke PT BRI Investama Ventur senilai Rp 800 miliar dengan mengeksekusi 800.000 saham BRI Ventura. Kini kepemilikan bank terbesar di tanah air di BRI Ventura ini sebesar 1,01 juta saham senilai Rp 1,01 triliun.

“Iya, betul penyertaan ke BRI Ventura merupakan bagian dari target kami mengembangkan bisnis BRI Ventura yang bisa bersinergi dengan BRI. Dan LinkAja termasuk ke dalam target tersebut,” kata Corporate Secretary BRI Bambang Tri Baroto kepada Kontan.co.id, Kamis (1/8).

Bambang menambahkan hingga akhir tahun BRI sendiri menargetkan untuk menyuntikkan modal hingga Rp 1,5 triliun ke BRI Ventura.

Baca Juga: Setor modal LinkAja, BNI suntik dana ke BNI Sekuritas Rp 225 miliar

Sementara selain LinkAja, melalui BRI Ventura perseroan juga membidik beberapa perusahaan teknologi finansial di segmen transfer uang, pembayaran, credit scoring, dan pembiayaan.

Adapula BNI yang telah diketahui mengambil langkah serupa. Namun, karena saat ini perseroan belum merampungkan akuisisi perusahaan modal ventura, perseroan akan masuk ke LinkAja menggunakan PT BNI Sekuritas.

Rabu (31/7) kemarin bank berlogo angka 46 ini juga telah melakukan penambahan modal ke BNI Sekuritas senilai Rp 225 miliar untuk mengeksekusi 225 juta saham atau setara 75% dari total penerbitan 300 juta saham senilai Rp 300 miliar.

Baca Juga: Suku bunga BI turun, bunga KPR malah naik?

Perseroan juga telah menyatakan kesanggupannya untuk mengeksekusi 25% saham sisa senilai Rp 75 miliar, jika pemilik saham BNI Sekuritas lainnya yaitu SBI Financial Services Co. Ltd tidak mengeksekusi haknya.

“Untuk penyertaan modal tahap kedua dan ketiga tentunya kami harap akan dilakukan melalui perusahaan modal ventura,” kata Direktur Keuangan BNI Anggoro Eko Cahyo.

Untuk mengakuisisi perusahaan modal ventura yang ditargetkan bisa rampung hingga akhir tahun, perseroan telah menyiapkan dana Rp 600 miliar.

Selain BRI, dan BRI pihak yang akan mengeksekusi pernyataan modal tahap pertama ke Finarya akan dilakukan oleh PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel), entitas PT Bank Mandiri Tbk (BMRI, anggota indeks Kompas100), PT Jiwasraya, dan entitas PT Danareksa.

Para pihak akan mengeksekusi 66.526 saham baru senilai RP 665,26 miliar yang akan diterbitkan Finarya.

Baca Juga: Bank Mandiri layani transaksi PNBP Ditjen AHU Kemenkumham

Sedangkan penyertaan modal tahap kedua paling lambat akan dilakukan paling lambat 31 Oktober 2019 mendatang. Di tahap kedua ini, Finarya akan menerbitkan 18.600 saham baru senilai Rp 186 miliar. 

Sedangkan para pihak yang akan mengeksekusinya adalah Telkomsel, entitas PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN, anggota indeks Kompas100), entitas PT Pertamina.

“Akuisisi modal ventura untuk menampung transaksi ke Finarya kami harapkan bisa beres sebelum tenggat akhir Oktober 2019,” kata Plt. Direktur Keuangan dan Tresuri BTN Nixon Napitupulu menanggapi kesiapan perseroan melakukan penyetoran modal ke Finarya.

Baca Juga: Bank BNI berhasil pulihkan Rp 1,13 triliun dari NPL yang sudah hapus buku

Untuk penyertaan modal Finarya tahap ketiga dilakukan paling lambat 31 Desember 2019. Di tahap ketiga ini Finarya akan menerbitkan 80.000 saham baru senilai Rp 800 miliar.

Selain para pihak yang telah mengeksekusi di tahap sebelumnya, adapula PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), PT Jasa Marga Tbk (JSMR, anggota indeks Kompas100), PT Angkasa Pura I, PT Angkasa Pura II, dan PT Kereta Api Indonesia.

Jika terlaksana sesuai rencana Finarya akan mengumpulkan modal hingga Rp 1,65 triliun dengan komposisi kepemilikan sebagai berikut: Telkomsel 25%, BRI, Bank Mandiri, BNI masing-masing 17,03%, kemudian BTN dan Pertamina masing-masing 6,13%, Jiwasraya 1%, Danareksa 0,63%, dan lima BUMN baru yang berpartisipasi di tahap ketiga secara total akan mengempit 10,02%.

Baca Juga: Bank BRI catatkan laba bersih Rp 16,3 triliun secara bank only di semester I 2019

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×