kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Bank DBS Bidik Nasabah Wealth Management Dari 3 Segmen Nasabah Kaya


Selasa, 30 Juli 2024 / 08:28 WIB
Bank DBS Bidik Nasabah Wealth Management Dari 3 Segmen Nasabah Kaya
ILUSTRASI. Consumer Banking Director PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom (tengah) bersama Head of Investment & Insurance PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo (kiri) dan Head of Segmentation, Liabilities, and Secured Lending PT Bank DBS Indonesia Natalina Syabana (kanan) pada acara editorial luncheon bersama Bank DBS Indonesia di Jakarta (22/07/2024).


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Nina Dwiantika

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis nasabah kaya masih menggiurkan bagi perbankan. PT Bank DBS Indonesia misalnya, fokus pada pengembangan bisnis nasabah kaya atau wealth management. Bank DBS merupakan bank wealth management, mayoritas orang datang ke Bank DBS itu tidak sekedar untuk menyimpan dana atau meminjam kredit, namun mereka ingin mengelola dana.

Direktur Perbankan Konsumer PT Bank DBS Indonesia, Melfrida Gultom mengatakan, Bank DBS menyasar tiga segmen nasabah wealth, mulai dari nasabah super kaya dengan minimal saldo di atas Rp 10 miliar masuk kelompok DBS Treasures Private Client, kemudian ada nasabah kaya dengan minimal saldo Rp 500 juta bernama DBS Treasures, dan segmen nasabah emerging affluent yang masuk berinvestasi mulai dari Rp 1 juta dapat masuk ke digibank.

Dari ketiga kelompok tersebut, sebanyak 55.000 nasabah berasal dari DBS Treasures Private Client dan DBS Treasures, dan 35.000 nasabah merupakan nasabah wealth dari digibank. Adapun, nasabah super kaya dan kaya ini terdiri dari usia 40 tahun hingga 50 tahun dan nasabah welath dari emerging affluent rata-rata berusia 20 tahun - 30 tahun.

Melfrida  mengatakan, penetrasi dana kelolaan wealth management mencapai 50% hingga 75% dari dana pihak ketiga (DPK). "Di tahun ini, kami menargetkan pengelolaan dana di wealth management tumbuh double digit, karena kami termasuk pemain besar dalam bisnis wealth management," ucapnya belum lama ini.

Baca Juga: Taspen Life Siap Melanjutkan Pertumbuhan Kinerja Positif Tahun Ini

Dalam pengelolaan dana nasabah kaya, Head of Investment and Insurance Product Bank DBS Indonesia, Djoko Soelistyo menyampaikan, Bank DBS selalu memberikan insight kepada nasabah wealth manegement baik melalui relation manager maupun insight yang dipertajam dengan artificial intelligent machine learning.

Guna mendukung nasabah kaya, Bank DBS juga memiliki relation manager. Saat ini, Bank DBS punya 200 relation manager yang dalam mendukung nasabah super kaya dan kaya, biasanya 1 relation manager menangani 100 nasabah-200 nasabah.

Dalam produk investasi, mayoritas nasabah wealth management banyak memilih produk obligasi sebagai tempat investasi karena memberikan imbal hasil yang menarik, misalnya Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dan Sukuk Negara Ritel yang punya imbal hasil 6%-7% dengan pajak 10%. "Produk obligasi masih mendapati posisi pertama sebagai pilihan investor untuk berinvestasi, diikuti reksadana dan kontrak pengelolaan dana, serta forex," kata Djoko.

Selain produk tersebut, wealth management di DBS juga punya produk lain seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa dan unitlink, hingga produk obligasi dan reksadana yang berkaitan dengan environmetal, social and governance (ESG). Dalam membidik pasar ritel, DBS membuka plafon investasi mulai dari Rp 1 juta, atau khusus untuk nasabah kaya mulai dari Rp 50 juta hingga Rp 100 juta.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Of India (BSWD) Meningkat 64,98% Pada Semester I-2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×