Reporter: Annisa Aninditya Wibawa |
JAKARTA. Industri perbankan mulai bersiap merespons kebijakan Bank Indonesia (BI) dan kenaikan inflasi. Salah satunya adalah PT Bank Mega Tbk (MEGA).
Direktur Utama Bank Mega, Kostaman Thayib, Selasa (27/5) menyatakan akan bereaksi pada keputusan suku bunga.
Menurutnya, apabila harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik bulan depan, inflasi diperkirakan akan melonjak sekitar 7%. Kemudian, BI rate pun akan turut meningkat.
Ini akan membuat kemungkinan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menaikkan suku bunga penjaminan.
“Jika hal-hal tersebut meningkat, berarti suku bunga deposito perbankan akan mengalami kenaikan,” jelas Kostaman.
Dengan peningkatan suku bunga deposito, selisih imbal hasil antara deposito dengan tabungan akan semakin lebar.
“Tentunya akan mendorong orang menabung di deposito. Karena bunga yang lebih besar daripada tabungan," sebutnya.
Saat ini, bunga deposito di Bank Mega tercatat di kisaran 0-5,5%. Kostaman bilang bahwa bunga tersebut tergantung pada jumlah dana dan berapa lama waktu pengendapannya.
Jika bunga simpanan naik, maka secara langsung biaya dana bank juga akan terkerek. Salah satu solusi untuk mengimbangi hal itu adalah kenaikan bunga kredit.
“Kami belum akan menaikkan suku bunga sekarang. Tunggu kebijakan suku bunga dulu,” ujar Kostaman.
Beberapa bank lain saat ini sudah berencana menaikkan suku bunga kredit. Salah satunya adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News