Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Beberapa bank menengah berusaha memacu pembiayaan dari bisnis konsumer. Hal ini seiring dengan permintaan kredit kelompok bank menengah yang belum terlalu kencang.
Data OJK sampai Februari 2017 menunjukkan pertumbuhan kredit kelompok BUKU III (modal inti antara Rp 5 triliun sampai Rp 30 triliun) turun 7,05% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1372 triliun.
Sedangkan BUKU II mencatat pertumbuhan kredit sebesar 6,3% secara yoy atau sebesar Rp 557 triliun.
Bianto Surodjo, Direktur Retail Banking Bank Permata mengatakan pertumbuhan bisnis konsumer memang masih menjanjikan pada tahun ini .
“Bisnis konsumer akan menjadi fokus utama pertumbuhan kredit Bank Permata pada tahun ini,” ujar Bianto kepada KONTAN, Senin (22/5).
Beberapa bisnis konsumer akan menjadi incaran Bank Permata diantaranya adalah KPR, KTA (kredit tanpa agunan), KKB (kredit kendaraan bermotor), dan kartu kredit. Untuk KKB bank berkode BNLI ini akan menggandeng ACC/FIF untuk menyalurkan pembiayaan.
Herwidayatmo, Direktur Utama Bank Panin mengharapkan pertumbuhan bisnis konsumer bisa lebih baik pada tahun ini.
“Tahun ini kami harapkan pertumbuhan kredit lain seperti konsumer juga lebih baik utamanya dari properti dan KPR,” ujar Herwid ketika ditemui setelah RUPST, Senin (22/5).
Sebagai gambaran kredit konsumer menyumbang sebesar 27% dari total pembiayaan Bank Panin.
Freenyan Liwang, Direktur Utama Bank Sinarmas mengatakan pada tahun ini beberapa bisnis konsumer yang akan digenjot adalah KTA (kredit tanpa agunan) dan payroll.
“Kedua segmen kredit tersebut cukup baik apalagi menjelang Lebaran,” ujar Freenyan kepada KONTAN, Senin (22/6).
Rusli Lim, Wakil Direktur Utama Bank Victoria juga mengaku untuk menggenjot bisnis konsumer pada tahun ini bank akan meningkatkan pertumbuhan bisnis KPR.
“Strateginya adalah dengan meningkatkan pembiayaan untuk developer yang sudah bekerjasama dengan kami,” ujar Rusli kepada KONTAN, Senin (22/6).
Bank Permata menambahkan untuk meningkatkan kredit konsumer bank sudah mempunyai empat strategi.
Pertama adalah dengan melakukan inovasi produk baru dan membuat produk pinjaman konsumer bisa diakses secara digital. Kedua adalah dengan meningkatkan waktu layanan.
Ketiga adalah dengan menggandeng mitra strategis seperti yang pernah dilakukan dengan Indosat dan keempat adalah dengan melakukan cross selling terhadap nasabah yang ada.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News