Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Beberapa bank kecil menengah pada tahun ini akan menjaring dana dari pasar modal, untuk meningkatkan kinerja. Hal tersebut dilaksanakan lewat mekanisme penjualan saham baru atawa rights issue.
Salah satu yang akan menerbitkan rights issue adalah PT Bank MNC Internasional Tbk senilai Rp 500 miliar. “Diharapkan hal ini bisa meningkatkan rasio permodalan bank menjadi 19%–20%,” tutur Benny Purnomo Direktur Utama Bank MNC kepada KONTAN, Minggu (7/5).
Benny mengatakan, pelaksanaan penerbitan saham baru dijadwalkan pada kuartal III atau kuartal IV 2017. Pasca rights issue, Bank MNC berharap modal intinya bisa naik menjadi Rp 2,1 triliun hingga Rp 2,2 triliun.
Bank Yudha Bhakti juga akan mencari permodalan lewat rights issue. “Kami akan mengeluarkan maksimal tiga miliar saham,” terang manajemen Bank Yudha dalam keterbukaan informasi, Jumat pekan lalu (5/5). Proses rights issue akan berlangsung antara 22 Juni hingga 5 Juli 2017 mendatang.
Bersamaan dengan itu, Bank Yudha Bhakti juga akan menerbitkan 896,48 juta waran seri II. Jumlah saham rights issue bank ini setara 21,31% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh.
PT Gozco Capital selaku pemegang saham utama Bank Yudha Bhakti, telah menyatakan kesanggupannya untuk menyerap porsi saham rights issue.
Sayang, manajemen bank berkode saham BBYB itu belum mau merinci harga pelaksanaan rights issue tersebut. Namun manajemen bank ini sedikit memberikan gambaran bahwa dana yang ingin diserap berkisar Rp 450 miliar–Rp 500 miliar.
Arifin Indra Sulistyanto, Direktur Utama Bank Yudha Bhakti menyatakan, lewat aksi korporasi tersebut, rasio kecukupan modal (CAR) bank yang dipimpinnya bakal naik menjadi 35%–40%, dari saat ini di posisi 20,41%.
Sebagai catatan, Bank Yudha Bhakti berada pada BUKU I, dengan modal inti Rp 554 miliar . Sedangkan Bank MNC saat ini masuk BUKU II bermodal inti Rp 1,5 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News