Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar pada 2018 semakin getol mencari dana dari pasar modal. Ada dua faktor yang menyebabkan ini, pertama adalah karena tren suku bunga acuan yang rendah dan kedua adalah perbaikan risiko investasi di Indonesia.
Panji Irawan, Direktur Treasury dan Internasional BNI bilang pada tahun ini bank mengkaji beberapa opsi pendanaan non dana pihak ketiga (DPK) atau wholesale.
"Seperti PUB obligasi rupiah, NCD rupiah, subordinated domestic rupiah bonds, repo, repo to maturity dan komodo bond," kata Panji, Jumat (12/1).
Selain opsi pendanaan tersebut, BNI juga akan menjajaki opsi interbank call money market borrowing, bilateral offshore multi currencies loan, club deal & syndicated loan.
Brankoe Windoe, Head of Treasury BCA bilang dengan tren suku bunga acuan rendah bank akan banyak masuk mencari pendanaan dari pasar modal
"Beberapa bank terlihat aktif masuk ke instrumen NCD dan produk derivatif lainnya," kata Brankoe, Jumat (12/1).
Selain itu, beberapa bank juga aktif masuk instrumen alternatif seperti KIK EBA dan komodo bond.
John Simon, Direktur Treasury dan Capital Market bilang dalam waktu dekat akan menerbitkan obligasi syariah.
"Kami sedang menjajaki penerbitan obligasi syariah," kata John, Jumat (12/1).
Farida Thamrin, Ketua Perhimpunan Pedagang Surat Utang (Himdasun) bilang selama 2017 penerbitan surat berharga korporasi mencapai Rp 150 triliun.
"Padahal di tahun sebelumnya tidak terlalu banyak," kata Farida Thamrin yang juga SVP Treasury Bank Mandiri Jumat (12/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News