kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bank syariah dominasi pembiayaan green financing


Senin, 26 Mei 2014 / 21:47 WIB
Bank syariah dominasi pembiayaan green financing
ILUSTRASI. 4 Cara Menumbuhkan Baby Hair di Dahi dengan Bahan Alami, Ternyata Mudah.


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Hendra Gunawan

AKARTA. Perbankan syariah memdominasi pembiayaan untuk proyek-proyek ramah lingkungan di Indonesia. Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bidang Pengawasan Perbankan, Mulya Siregar, mengungkapkan, sampai dengan triwulan I-2014, total kredit green financing di perbankan Indonesia mencapai Rp 15,5 triliun.

Pembiayaan proyek ramah lingkungan atau green financing didominasi oleh perbankan syariah lantaran ketatnya peraturan. "Di perbankan syariah strict (teliti) sekali. Kredit atau pembiayaan tidak boleh diberikan kalau berdampak terhadap lingkungan," kata Mulya, Senin (26/5).

Mulya merinci, bank syariah yang memiliki portofolio terbesar dalam penyaluran pembiayaan green financing adalah Bank Syariah Mandiri (BSM) dan Bank Muamalat.

Untuk rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) di sektor ini dinilai masih kecil. Oleh karena itu, OJK mendorong perbankan untuk meningkatkan portofolio green financing.

Pembiayaan green financing pada perbankan Indonesia hanya sebesar 0,47% dari total kredit bank yang disalurkan yaitu sebesar Rp 3.306 triliun. Peningkatan porsi pembiayaan sektor green financing sangat diperlukan, karena akan berdampak pada penurunan beban impor energi dan pangan.

Sementara itu, pembiayaan green financing didominasi kepada proyek pembangkit listrik tenaga mini hidro, dengan rata-rata nominal kredit sebesar Rp 259 miliar per bank. Sedangkan contoh lain yang termasuk dalam kategori green financing antara lain micro hydro, pertanian organik, perikanan, biogas, geothermal, ecotourism, biofuel dan green forestry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×