Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Noverius Laoli
Seperti diketahui, JICA, Citibank dan BCA memberikan pinjaman senilai total US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,4 triliun (Kurs Rp 14.000). Fasilitas pinjaman tersebut akan digunakan Bank BTN untuk mendukung pembiayaan rumah rakyat dengan menyukseskan pembangunan sejuta rumah.
Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo mengatakan, pinjaman dari JICA merupakan bentuk kepercayaan dunia internasional terhadap peran Bank BTN dalam pembiayaan perumahan di Indonesia.
“Fasilitas pinjaman dari JICA ini merupakan bentuk komitmen dan keseriusan Bank BTN dalam mempercepat pencapaian Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah,” kata Haru.
Menurut dia, fasilitas pinjaman dari JICA ini berjangka waktu 5 tahun. Dalam kerjasama ini, JICA mempersyaratkan adanya Bank Komersial yang turut memberikan fasilitas pinjaman kepada Bank BTN, sehingga digandenglah Bank BCA dan Citi Indonesia.
Adapun dari total kredit yang disalurkan sebesar US$ 100 juta, kontribusi JICA mencapai JPY 7 miliar atau setara US$ 60 juta. Sedangkan Citi dan Bank BCA memberikan fasilitas pembiayaan kepada Bank BTN sebesar Rp 560 miliar.
Fasilitas pinjaman dari JICA, Citi maupun BCA akan digunakan bank BTN untuk memberikan pembiayaan KPR kepada segmen menengah bawah, khususnya untuk yang berpenghasilan di bawah Rp 12 Juta yang saat ini cukup mendominasi realisasi KPR BTN Non Subsidi, dimana pada tahun 2021 sebesar 72,55% merupakan penyaluran KPR pada segmen ini.
Untuk memenuhi komitmen perjanjian tersebut, Haru membidik generasi milenial dan generasi Z yang mendominasi demografi masyarakat Indonesia.
“Kami intensif menggandeng para pengembang yang membangun hunian yang sesuai dengan selera milenial, selain itu kami juga meracik beragam program KPR yang memudahkan akses para generasi Milenial maupun generasi Z seperti aplikasi BTN properti dan program KPR BTN Gaes For Milenial,” kata Haru.
Baca Juga: Bank BJB (BJBR) Tawarkan Obligasi Subordinasi Rp 1 T, Imbal Hasilnya Kurang Atraktif
Dengan tambahan fasilitas pinjaman dari JICA, Bank BTN dapat menambah penyaluran KPR non subsidi untuk 460 unit rumah per tahun dari tahun 2022 sampai 2027 sesuai akhir tenor pinjaman JICA ke Bank BTN.
Tahun 2022 ini, Haru menjelaskan target penyaluran KPR non subsidi sebesar 43.931 unit atau tumbuh 59,08% sudah menghitung pinjaman bilateral di atas kata Haru.
JICA sangat yakin bahwa transaksi pinjaman tersebut berkontribusi dalam memecahkan isu-isu kritikal terkait dengan terbatasnya akses pembiayaan perumahan di Indonesia, terutama untuk segmen menengah ke bawah. Dengan kesempatan ini sebagai permulaan, JICA ingin terus meningkatkan hubungan baik dengan BTN.
Batara Sianturi, CEO Citi Indonesia mengatakan, pihaknya menyambut positif kerjasama pembiayaan ini, dengan tujuan mendukung kredit perumahan ke segmen berpenghasilan menengah ke bawah di Indonesia. Hal ini sekaligus mengukuhkan komitmen Citi terhadap pembiayaan inklusif dan pengembangan ekonomi berkelanjutan.
“Melalui Kerjasama ini, kami terus mendorong dampak sosial yang positif sekaligus mendukung prioritas pembangunan oleh pemerintah Indonesia,” ungkap Batara.
Baca Juga: Taspen Gandeng APHTN-HAN untuk Tingkatkan Kapabilitas SDM
periode Januari-Maret 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp277,13 triliun meningkat 6,04% secara year on year (YoY). Adapun kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir Maret 2022 mencapai Rp 248,57 triliun.
Dari jumlah tersebut KPR Subsidi pada kuartal I/2022 masih mendominasi dengan nilai sebesar Rp134,04 triliun tumbuh 9,01% dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp122,96 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 5,16% menjadi Rp84,28 triliun pada kuartal I/2022 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp80,14 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News