kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bankir menyangkal adanya kartel bunga kredit


Selasa, 15 Juli 2014 / 19:19 WIB
Bankir menyangkal adanya kartel bunga kredit
ILUSTRASI. Pengunjung berbelanja kebutuhan di salah satu pusat belanja di Jakarta, Jumat (30/10/2020). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Para bankir menyangkal adanya kartel bunga kredit di industri perbankan Indonesia. Pasalnya, setiap bank memberikan risiko kredit yang berbeda-beda kepada nasabah alias tidak terjadi kesepakatan bunga kredit.

Salah satunya seperti yang diungkapkan oleh Anika Faisal, Direktur Kepatuhan Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN). Anika mengklaim bahwa perbankan tidak melakukan kartel untuk bunga kredit, karena nasabah sendiri melakukan window shopping untuk mencari bunga kredit yang rendah dan murah.

"Justru bank saling berkompetisi habis-habisan di pasar, karena bank saling bersaing dalam memberikan bunga kredit yang kompetitif," kata Anika, Selasa (15/7).

Alhasil, lanjut Anika, nasabah akan melihat bunga kredit bank yang berbeda-beda dengan bank lain.

Berdasarkan data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) BTPN per 30 Juni 2014, tercatat untuk bunga kredit ritel sebesar 18,14%, kemudian bunga kredit mikro sebesar 20,79%, dan bunga kredit non KPR sebesar 18,91%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×