kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.919.000   13.000   0,68%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Modal Rakyat Sebut Masyarakat Perhatikan Ini Sebelum Menaruh Dana di Fintech Lending


Minggu, 13 Juli 2025 / 18:55 WIB
Modal Rakyat Sebut Masyarakat Perhatikan Ini Sebelum Menaruh Dana di Fintech Lending
ILUSTRASI. Chief Executive Officer (CEO) Modal Rakyat, Christian Hanggra.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Modal Rakyat Indonesia atau Modal Rakyat menyampaikan ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan masyarakat sebelum menaruh dana di platform fintech peer to peer (P2P) lending.

CEO Modal Rakyat Christian Hanggra mengatakan masyarakat perlu memahami bahwa pendanaan di fintech lending bukan sekadar menaruh dana, melainkan bentuk aktivitas investasi pendanaan dengan risiko yang melekat. Oleh karena itu, masyarakat perlu melihat terlebih dahulu profil risiko borrower dan jenis pinjamannya baik produktif atau konsumtif.

"Masyarakat juga perlu melihat tingkat bunga dan kesesuaian dengan ekspektasi imbal hasil, serta Tingkat Keberhasilan Bayar (TKB90) dari platform fintech lending yang digunakan," ungkapnya kepada Kontan, Jumat (11/7).

Selain itu, Christian mengatakan masyarakat perlu memperhatikan kategori pendana sesuai regulasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Hal itu karena sudah ada batasan dan klasifikasi pemberi dana individu, profesional, dan institusi yang diterapkan OJK saat ini. Ditambah, perlu melihat mitigasi risiko yang diterapkan oleh setiap penyelenggara fintech lending.

Baca Juga: Modal Rakyat Beberkan Sejumlah Tantangan yang Dihadapi pada 4 Bulan Pertama Tahun Ini

Ke depannya, Christian menilai minat masyarakat menaruh dana di fintech lending akan sangat tergantung pada dua hal, yaitu tingkat bunga yang ditawarkan dan risiko yang dapat ditoleransi. Menurutnya, dengan adanya transparansi yang lebih baik dan pembatasan bagi lender individu melalui regulasi OJK, pihaknya melihat peran institusi dan pemberi dana profesional akan makin dominan ke depannya.

Bagi masyarakat umum, Christian menyebut minat menaruh dana di fintech lending akan tetap ada ke depannya, tetapi akan cenderung selektif. 

"Mereka akan lebih condong ke skema pendanaan yang lebih aman dan didukung oleh asuransi kredit atau adanya agunan," tuturnya.

Baca Juga: Dorong Kinerja, Fintech Modal Rakyat akan Terapkan Sejumlah Hal Ini

Christian menyampaikan tren saat ini menunjukkan adanya penurunan signifikan dari jumlah lender individu, yang secara alami mulai beralih ke instrumen dengan risiko lebih rendah atau ke fintech lending yang menawarkan skema pendanaan lebih terukur.

Sebagai informasi berdasarkan situs resmi perusahaan per 1 Juli 2025, Modal Rakyat tercatat memiliki tingkat keberhasilan bayar (TKB90) sebesar 93,83%. Adapun total pinjaman yang tersalurkan sebesar Rp 12,59 triliun. 

Baca Juga: Mitigasi Risiko Kredit Macet, Modal Rakyat Terapkan Jurus Ini

Selanjutnya: Peresmian Koperasi Desa Merah Putih Diundur pada 21 Juli 2025, Ada Apa?

Menarik Dibaca: Apakah Jurusan Bahasa Terancam Tergusur AI atau Tidak? Ini Sederat Faktanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×