Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang sampai dengan Agustus 2020, telah menyalurkan kredit modal kerja (KMK) sebanyak Rp 313,4 triliun.
Secara persentase, nilai penyaluran tersebut setara dengan 42% dari realisasi penyaluran kredit Bank Mandiri untuk seluruh segmen yang mencapai Rp 747,2 triliun atau tumbuh 4,78% secara year on year (yoy).
Baca Juga: Permintaan kredit korporasi mulai menggeliat pada September 2020
Sayangnya, Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rully Setiawan belum dapat merinci secara detail pertumbuhan KMK.
Yang jelas, bank bersandi bursa BMRI ini tetap percaya diri kalau pertumbuhan kredit di tahun ini masih akan positif. Walau hanya di level low single digit.
"Penyaluran KMK tersebut dilakukan paling banyak ke sektor jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya serta sektor industri pengolahan," papar Rully kepada Kontan.co.id, Minggu (18/10).
Senada, Direktur Utama PT Bank Panin Tbk Herwidayatmo juga mengisyaratkan pertumbuhan positif di tahun ini. Menurut pria yang akrab disapa Herwid ini kondisi perekonomian saat ini memang belum begitu maksimal, akan tetapi sesuai dengan proyeksi perseroan dalam rencana bisnis bank (RBB). "Dalam RBB kita inginkan paling tidak (kredit) tumbuh positif," imbuhnya.
Bank berkode emiten PNBN ini pun juga mengamini survei perbankan BI yang menyebut di kuartal IV, permintaan kredit akan mengalami perbaikan.
Catatan saja, per Agustus 2020 Bank Panin masih mencatat kredit negatif sebesar 11,75% secara tahunan dari Rp 133,69 triliun menjadi Rp 117,97 triliun (bank only).
Segendang sepenarian, bank syariah juga memprediksi hal serupa. Sekretaris Perusahaan PT Bank BNI Syariah Bambang Sutrisno sepakat di awal kuartal IV penyaluran pembiayaan lebih baik dibandingkan kuartal sebelumnya.
Hal ini menurutnya dipicu oleh mulai meredanya penyebaran virus Covid-19 yang membuat banyak debitur mulai berniat untuk melakukan ekspansi bisnis.