kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Banyak yang Berguguran, LKM Dianggap Kalah Tenar dengan Fintech Lending


Selasa, 10 September 2024 / 23:00 WIB
Banyak yang Berguguran, LKM Dianggap Kalah Tenar dengan Fintech Lending
ILUSTRASI. Bisnis fintech peer to peer (P2P) lending. OJK telah mencabut izin usaha 4 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sepanjang tahun ini. Ini kata pengamat.


Reporter: Ferry Saputra | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mencabut izin usaha 4 Lembaga Keuangan Mikro (LKM) sepanjang tahun ini.

Adapun 4 koperasi LKM tersebut adalah Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Syariah Anggrek (Koperasi LKMS Anggrek), Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Pundi Mataram Pati (Koperasi LKM Pundi Mataram Pati), Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Pengembangan Usaha Agribisnis Perdesaan (PUAP) Mugi Rahayu, dan Koperasi Lembaga Keuangan Mikro Agribisnis Mekar Jaya.

Menanggapi hal itu, Pengamat sekaligus Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios) Nailul Huda mengatakan fenomena itu sebenarnya sudah terlihat dari kinerja industri secara keseluruhan.

"Pertama, jika dilihat dari data LKM, terjadi kerugian pada April 2024, sebelumnya pada Desember 2023 mencatatkan keuntungan positif untuk LKM koperasi," ungkapnya kepada Kontan, Selasa (10/9).

Baca Juga: Asuransi Asei akan Spin Off Unit Usaha Syariah dengan Mengalihkan Portofolio

Adapun OJK mencatat LKM berhasil menyalurkan pinjaman pada April 2024 sebesar Rp 1,02 triliun, sedangkan Desember 2023 sebesar Rp 1,01 triliun.

Lebih lanjut, Nailul beranggapan LKM secara kesehatan perusahaan juga buruk ditandai dengan likuiditas yang memburuk. Nailul menyebut salah satu faktornya kemungkinan besar karena keengganan meminjam di LKM. Sebab, masyarakat lebih memilih pinjaman daring (fintech lending). 

"Ya, pinjaman daring lebih gampang dibandingkan dengan pinjaman LKM. Hal itu dibuktikan juga pinjaman daring yang masih tumbuh positif tinggi, sedangkan LKM menurun," ujarnya.

Oleh karena itu, Nailul menekankan pentingnya bagi para LKM untuk adaptif dengan teknologi dan juga perlu mengembangkan usahanya dengan menjangkau pangsa pasar yang lebih luas. Dia juga menyebut LKM baik koperasi maupun PT harus memperbaiki manajemen agar bisa lebih efisien. 

Sebagai informasi, OJK mencatat penyaluran pinjaman pada April 2024 terbilang meningkat 4,08%, jika dibandingkan posisi pada April 2023 yang sebesar Rp 0,98 triliun. 

Baca Juga: Peran Bea Cukai dalam Mendukung UMKM Naik Kelas

Banyak yang Berguguran, Lembaga Keuangan Mikro Dianggap Kalah Populer dengan Fintech Lending

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×