Reporter: Christine Novita Nababan | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Batavia Prosperindo Finance Tbk mengincar pertumbuhan penyaluran pembiayaan hingga 20% di sepanjang tahun ini. Tahun lalu, emiten Bursa Efek Indonesia dengan kode BPFI tersebut berhasil membukukan pembiayaan baru sebesar Rp 885 miliar.
Optimisme ini bukan isapan jempol, mengingat Markus Dinanto Pranoto, Direktur Utama Batavia Finance mengatakan, optimismenya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sudah diketuk. Ini disinyalir akan mendorong konsumsi domestik.
"Selain itu, kami sedang kebanjiran likuiditas dari aksi penerbitan saham baru belum lama ini. Kami juga menurunkan bunga pembiayaan hingga 100 basis poin atau 1%, sehingga pembiayaan kami lebih bersaing," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (25/2).
Kendati pendanaan Batavia Finance sedang kencang-kencangnya, menurut Markus, pihaknya masih akan fokus membiayai mobil bekas yang memang bisnis inti perusahaan. Bahkan, POJK terkait perluasan usaha multifinance belum serta merta dimanfaatkan.
"Ya, kami mau berpikir kesana, pembiayaan modal kerja, investasi atau multiguna, tetapi kan juga ada pembatasan-pembatasan yang dibuat. Seperti, pembiayaan tidak bisa langsung ke nasabah. Jadi, kami pikir-pikir dulu lah," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News