Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BCA Syariah akan mendapat injeksi modal modal dari induknya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA, anggota indeks Kompas100) pada kuartal III 2019 ini. Perseroan mengajukan suntikan modal sebesar Rp 1 triliun.
Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan, penambahan modal tersebut akan memperbesar kekuatan perseroan dalam menyalurkan pembiayaan.
Baca Juga: Laba bersih BCA Syariah tumbuh melambat di semester I 2019
"Ini prosesnya sudah sampai ke regulator tinggal menunggu persetujuan saja. Kita harapkan kuartal III ini sudah masuk," katanya di Jakarta, Jumat (26/7).
Untuk menopang pertumbuhan dalam jangka panjang dan menengah, BCA Syariah akan merilis surat berharga setelah injeksi modal diperoleh.
Oleh karena itu, bank ini akan fokus mengoptimalkan penyaluran pembiayaan suntikan modal dibanding dari penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK).
Tambahan modal ini menjadi salah satu faktor yang membuat BCA Syariah yakin bisa mencatatkan kinerja yang lebih baik di semester II. Perseroan optimis laba bersih dan penyaluran kredit bisa tumbuh dua digit tahun 2019 secara year on year (yoy).
Baca Juga: Fintech Danamart siap kucurkan pinjaman di sektor perkebunan dan pertambangan
Untuk pembiayaan, sektor yang akan disasar BCA Syariah masih sama dengan semester I. Perseroan bahkan tidak menghindari sektor-sektor yang sedang jelek sekalipun.
"Dari sektor yang jelek pasti masih ada satu dua pemain yang bagus yang bisa disasar," kata Rickyadi Widjaja, Direktur BCA Syariah.
Namun, dengan muncul berita gagal banyak utang beberapa perusahaan dimana yang teranyar dari Duniatex Group membuat BCA Syariah semakin berhati-hati dalam melakukan penyaluran pembiayaan ke nasabah baru.
Ricky bilang, perseroan tengah mengamati dampak dari perang Dagang Amerika Serikat (AS)- China terhadap bisnis di dalam negeri. Faktor global ini menurutnya akan membuat ekspor produk-produk China yang semula disalurkan ke AS akan dialihkan ke negara-negara lain.
Baca Juga: Beban bunga tiga bank besar ini melonjak akibat perebutan likuiditas
"Jadi kami saat ini tengah berhati-hati menyalurkan kredit ke sektor yang berkaitan dengan tekstil dan baja karena itu merupakan salah satu ekspor terbesar China." tambah Ricky.
Selain itu, BCA Syariah juga terus meningkatkan kehati-hatian dalam menyalurkan kredit ke sektor properti dan sektor komoditas karena harganya tengah melemah. Perseroan juga akan berhati-hati untuk melakukan take over kredit dari bank lain.
Adapun pembiayaan pembiayaan BCA Syariah per Juni 2019 masih ditopang segmen konsumer dengan porsi 76,6%, segmen konsumer 2,8%, dan segmen UMKM sebesar 20,7%.
Baca Juga: Panin Dubai Syariah akan restrukturisasi kredit Duniatex sebesar Rp 262,9 miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News